Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

Prioritas

Assalamu'alaykum, hari ini suasana hatiku lg gak karuan... ditambah lagi kejadian kurang mengenakan malam tadi. Aku jd teringat, mungkin senior ku di pwt lg kecewa sm aku. Karena aku gabisa membantu dia di saat2 penting kaya gini. Aku harus memilih antara keluarga dan rutinitas di pwt. Lalu setelah menimbang2 kondisi aku memilih untuk tetap berdiam di sini di bdg. Memprioritaskan org2 yg sempat kutinggal sementara. Banyaak org2 bertanya, knp sih hei kmu lebih suka di bdg? Nganggur ya kmu di sana? Dan nth knp aku selalu susah menjelaskan kpd org2 klo aku memang hrs di sini. Krn saat itu aku adalah prioritas mrk (keluargaku). Tapi, baru saja td aku mulai meragukan prioritasku kali ini. Dari obrolanku sama mama yg membuatkan kesal ditambah teman2 ku yg dkt slama ini ga ngabarin sesuatu yg menurutku penting. Aku bukannya ingin menjadi yg slalu di prioritaskan, tp aku merasa dilupakan, bukankah selama ini aku memilih kalian menjadi prioritasku? Ah, lagi-lagi aku berharap pd harap

N G O P I

Haloo, assalamu'alaykum... Alhamdulillah akhirnya gw bisa menginjakkan kaki di jogja bukan sbgai delegasi alias niatny emang mau silahturahim. Berawal dr iseng komen ig nya mas Azzam, akhirnya aku menemukan guide kece yg bersedia di susahin selama aku ke jogja (selain bukde ku). Siapa lgi klo bkn bg Ikram, temen seperjuangan PB. Aku sampai Jogja tggl 3 jam 11 malam, hmm krn paginy iseng ngabari bg Ikram, akhirnya aku diajak main. Hehe (modus ngabari itu biar diajak main). Kita makan siang dl di kafe klotong jln kaliurang, trus malamny stlh istirahat di kontrakannya tmn bg Ikram kami cus ke salah satu tmp ngopi rekomendasi bh Ikram,there is Dongeng. oiya btw aku ke sana brg tmn bru yg dikenalin ama bg Ikram, Ria sama Dita  They're good and friendly. Asik loh orgnya, btw di pt ngopi ini aku diijinkan sm bg Ikram buat nanya2 si barista yg mukanya familiar. Well, itu gara2 aku cerita sm bg Ikram klo aku rasa kopi2 yg kubeli itu rasanya sama. Dan sang barista ini mimik wajahnya

Berharaplah hanya kepada Tuhanmu, Allah.

Assalamu'alaykum, Kita semua manusia pasti punya harapan kan? entah harapan di organisasi, harapandi kehidupan, harapan dalam hubungan, harapanapapun itu. Bisa jadi itu harapan untuk mengubah suatu sistem yg buruk. bisa jadi juga harapan mengubah keadaan negara yang kacau balau. Harapan yang lama kelamaan akan menjadi target, kita berusaha sekuat tenaga untuk mencapai target itu. Disaat itu harapan kita bukan hanya pada diri kita sendiri, tapi pada orang lain juga. Harapan anggota kita bisa menjaga loyalitasnya, harapan rencana kita berjalan sempurna, harapan bahwa seseorang mengikuti arahan kita, harapan seseorang memahami kita. Lalu akhirnya kita kecewa, karena kebanyakn manusia tidak sesuai dengan harapan kita. Kita lupa, bahwa ada Zat yang lebih mulia yang kepadaNya kita bisa berharap banyak. Yang kepadaNya harapan tidak terbatas. Kita melupakan Dia, tidak menyelipkan harapan kita pada doa selepas shalat, lalu apa gunanya berdoa? Apa itu hanya jadi kebiasaan? Apa itu

4:97

Sudah seminggu lebih beberapa jam aku menginjak kaki di jawa barat, tempat sekolah dr sd sampe sma, jawa barat dan jawa tengah adalah dua tempat dimana sy dibesarkan.  4 tahun kuliah di jawa tengah, akhirnya aku hrs mengakui klo aku rindu rumah, aku rindu keluarga, aku rindu bandung, dan aku ingin tinggal lg di sana. Susah trnyata melepaskan rumah, sudah 1 minggu ini jg aku brfikir mau ambil internship di jabar aja, mau buka praktek di bdg aja. hah, akhirnya aku harus mengakui klo aku merindukan rumah juga. 3 tahun pertama kuliah aku masih bersenang hati, berbahagia jauh dr rmh. 1 tahun brikutnya aku merindukan rmh. Apalagi akhir2 ini kmpl trs sama keluarga, hah brt rasanya klo nnti aku hrs jauh dr mrk. Aku tkt klo kejauhan gabisa ikt mudik, ikt silahturahim, ktmu bude pade, om tante, sepupu, ponakan, tentunya mama ama si adek.  Ya ampun, aku pingin pergi dr purwokerto, rasanya aku pingin koas di tmpt lain aja. Tapi, bukannya Bumi Allah itu luas, sehingga kita bisa berhijrah

3,5 tahun di Pwt, Kebiasaan di tempat makan dan tragedi dada ayam

Assalamu'alaykum, tak terasa sudah 3 tahun hidup di kota masa tua, klo kata org pwt sih pwt itu karena tenang ga macet, cocok buat menghabiskan masa tua, alias setelah pensiun dan tidak punya pekerjaan, menghabiskan hidup di pwt. Tambahan klo kata pakdeku yg tinggal di sini, itu alasan kenapa di pwt banyak banget makam. Sumpah, selama aku di pwt, lewat ke mana-mana ada akan tempat pemakaman, awalnya ngeri sih tapi ke sini-sini jam 10 malam lewat juga uda biasa, abis mau gimana lagi? Dari kos ke kampus utama di jalan Bunyamin aja uda ngelewatin 2 pemakaman. Back to the topic, sekitar 2 minggu yang lalu aku baru aja makan sama Fita, makan yg tidak disengaja karena kita niatnya mau ke kondangan di Bumiayu, tapi baru 15 menit jalan udah ujan deres (naik motor loh) jadi kita putar balik ke sebuah rumah makan deket kosku dan ini lumayan terkenal. Sebenernya cerita ini juga uda di post di blognya Fita--> fitafiter.blogspot.com tapi berhubung kejadian ini terus2 terjadi di tmpt makan

Kesal

Aku kesal. Aku kesal harus melihat hal in terulang lagi, aku bingung harus bersikap seperti apa. Aku lelah menerka-nerka kemungkinan apa saja yang bisa terjadi. Setelah segala hal yang terjadi di tahun 2015, akhirnya semua aku menemukan para penyembuhkan, Ageng dan mas Kribo yang bisa buat aku ketawa, yang kalau bareng mereka aku ngerasa jadi cewek aku bisa dikit2 minta tolong, ya pokoknya aku menemukan tempat untuk sembuh, setelah segala hal yang terjadi di tahun lalu. Lalu, minggu kemaren semua menjadi sangat menyebalkan, terulang lagi, dan yang ini lebih parah. Sedih rasanya, harus melihat Bibah, Fita, Desy, dan Ayu yang juga menanggung dampak dari kejadian ini. Kami sama-sama lelah, kami sama-sama perempuan yang berfikir dengan perasaan, logika kami tidak sepintar para lelaki, kerja kami tidak secepat mereka, dan kadang kami kebingungan sendiri harus seperti apa. Dan lagi-lagi ada rasa melindungi mereka, mau tidak mau aku harus ada di bagian depan, entah kenapa dari dulu aku

Bonfire by me

Alhamdulillah, akhirnya semprop juga, akhirnya bisa camping lagi (setelah kekeh gakan kamping sama naik gunung kalau belum semprops). Tepat banget waktunya bareng ank2 yang lagi ngediksar anggota baru kami, yang InsyaAllah anak KG, Aamiin~ yeay yeay yeay  Gak seperti camping baisanya yang blusuk2 ke hutan, atau mendadak tersesat, hihi. Kali ini kami ngecamp di puncak triangulasih yang ada di PWT, hmm awalnya sedikit ogah karena menurut rumor yang beredar di sana itu kotor, kan males banget ya kamping di tempat kotor ga peduli sebagus apa pemandangannyaa. Tapi ternyata ga sekotoryang dibayangkan kok, lumayan rame juga tapi ga serame prau, dan tempatnya pun luas, walaupun rame kita kedapetan space buat ndiriin 3 tenda + api unggun. Pukul 21.00 aku, Bibah, dan Fita sampai juga di bukit cintah di sekitar triangulasi, ditemenin ama mas2 baik yang bawain tenda kita.(Oiya FYI, jalan dari curug bayan ke tempat ini itu lumayan ekstrimn naik turun berkelak kelok dan pencahayaannya masih

Up to next level!

Assalamu'alaykum, selamat S.Ked buat teman sejawat FK UNSOED 2012 yang sudah yudisium ya~ (gue masih 2 tahap dibawah kalian).. Ngomong-ngomong soal S.Ked alias sarjana kedokteran. Gelar ini disandang sama mahasiswa kedokteran yang sudah selesei menjalani masa prekliniknya dan menyelesaikan skripsi, terus kamu apakabar hei? Oke, aku terkendala di skripsi. whiihihi. Nah, setelah kita S.Ked kita baru boleh ngambil profesi di rumah sakit pendidikan dokter, setelah memasuki semua stase kita belum tentu jadi dokter, kita harus ikut UKDI alias Uji Kompetensi Dokter Indonesia, terus selesei? Oh, belum, kita masih harus internship alias magang2 gitu di RSUD atau puskesmas yang tersebar di Indonesia, kita bisa pilih di mana aja, tapi cpet2an looh~ Ngomong-ngomong soal koass, yang biayanya juga lumayan gila (Ya Allah kasih mama papa rezeki biar Heidi bisa lanjut koas, ukdi, internship, terus specialis, eh ada nikah juga tapi gatau mau diselipin di mana), kali ini aku belum terlalu pe

Usaha? Leh Uga

Assalamu'alaykum, Sudah lama sekali tidak menulis. Akhir-akhir ini aku punya kegiatan baru nih, mungkin emg kentir, gila juga bisa sih.... Part time! yeay! skarang selain ngajar aku juga part time di salah satu toko dan rental outdoor di Purwokerto. Entah kenapa aku merasa hari-hariku di kosan atau di perpus selalu dipenuhi dengan molor karena memang pelor~ Jadi aku memutuskan untuk menceri part time, akhirnya belum juga nyari udah dapet. Oke, jangan tanya gaji, namanya part time, mahasiswa. Ya segiitulah sewajarnya, tapi d tempat yang baru ini aku ketemu ama beberapa teman baru. Kalau yang punya sih, sebut saja mas Kribo, dari awal masuk UNSOED juga uda kenal, makanya aku ga sungkan sama dia (maaf ya mas, pekerja mu yang satu ini cerewet, pelupa, terus tadi ga teliti, I'll do better next day mas) aku juga ketemu ama 2 pekerja lainnya, yang sama-sama newbie satu lagi yang udah lama, Ageng dan Trio. Well, mereka untuk ukuran cowok lumayan menyenangkan kok, aku dgn cep

Panci Jatuh

Alhamdulillah, akhirnya selesei juga acara caving acara Osi, yang jelas dibantu oleh teman setia kami, Carya Bhuana. Makasih ya kakak Bagol, kakak Kalong, kakak Azzam, Katir, Malinda, dan Imas~ Caving kali ini kami memilih salah satu gua yang gak terlalu sulit track nya, yah awalnya kami mau belajar SRT-an juga tapi karena waktunya tidak mencukupi akhirnya kami memilih gua horizontal, yaitu Petruk. Karena hanya ada 11 orang, maka kami hanya dibagi 2 kelompok saja, kebetulan aku kelompok 1, sama mas Mujib, mas Bagol sang guru, dan Imas. Di kelompokku sendiri ada Indy, Kiki, Sesar, Miftah, dan Ziyan. Ternyata kelompokku ini minim ngomong alias krikkrik. Untung aja ada mas Mujib yang mencairkan suasana.  Kesan pertama kali masuk mulut gua itu, bauk! ya pastilah kan ada kalong eh kelelawar yang suka pup sembarangan (makanya ntr kalau naik gunung atau camping gaboleh pup sembarangnya kayak kalong *eh) rupanya bau-bau sedap ini membuat Miftachul gliyeng alias pusing beberapa saa

Januari

Entah kita harus merayakan berkurangnya umur bumi ini, sudah 2016 coy! itupun saat dihitung berdasarkan masehi gimana sebelum masehi, emang uda tua banget bumi kita ini. Oiya, I wanna tell! tentang hasil yang ternyata mengecewakan itu, hiks sedih juga sih harapan ke Papua Baratku melayang begitu aja. Tapi entah kenapa, mungkin karena saking kepinginnya aku ke sana, aku seneng banget denger dua temenku, Zaky dan Mas Anjar lolos tahap 1, I wish they can go to Papua Barat soon! walaupun akhir-akhir ini aku mulai merasa iri berats sama mereka setelah nonton National Geography -,- Akhirnya rencana pulangku seminggu ini kembali ke rencana awal, quality time ama mama dan adek. Untungnya mama lagi mau diajak jalan-jalan (mau diajak capek sih sebenernya). Setelah rencana ke Jkt gagal total, akhirnya kami memilih untuk tahun baruan di tempatnya Mahde (bude yang paling tua). Tepat jam 12 malam, seperti biasanya kembang api mulai dinyalakan, aku yang gak sebenernya terlalu peduli sama hal itu