Skip to main content

Berharaplah hanya kepada Tuhanmu, Allah.

Assalamu'alaykum,
Kita semua manusia pasti punya harapan kan? entah harapan di organisasi, harapandi kehidupan, harapan dalam hubungan, harapanapapun itu.

Bisa jadi itu harapan untuk mengubah suatu sistem yg buruk. bisa jadi juga harapan mengubah keadaan negara yang kacau balau. Harapan yang lama kelamaan akan menjadi target, kita berusaha sekuat tenaga untuk mencapai target itu. Disaat itu harapan kita bukan hanya pada diri kita sendiri, tapi pada orang lain juga.

Harapan anggota kita bisa menjaga loyalitasnya, harapan rencana kita berjalan sempurna, harapan bahwa seseorang mengikuti arahan kita, harapan seseorang memahami kita. Lalu akhirnya kita kecewa, karena kebanyakn manusia tidak sesuai dengan harapan kita. Kita lupa, bahwa ada Zat yang lebih mulia yang kepadaNya kita bisa berharap banyak. Yang kepadaNya harapan tidak terbatas. Kita melupakan Dia, tidak menyelipkan harapan kita pada doa selepas shalat, lalu apa gunanya berdoa? Apa itu hanya jadi kebiasaan? Apa itu adalah hal yang tidak diperlukan? Apa itu hal yang memalukan? Bukankah kita bisa menyampaikan harapan kita pada doa?
Bukankah, doa agar diterima di universitas blablabla, doa agar dipermudah, doa agar disehatkan, doa akan sehat selalu merupakan harapan?

Kita lupa, saya pun lupa bahwa hanya kepada Allah kita berharap, karena dia yang Maha Besar dia yang Maha membolak balikkan hati, dia yang Maha Kuasa yang menguasi bumi ini dan Dia tidak mungkin mengecewakan hamba-hambaNya. Berharaplah hanya kepada Zat yang Maha Esa, berharaplah sebesar lautan, berdoalah kepada Allah. Well, jangan lupa disetiap harapan perlu ada usaha kita. 


Yang perlu diingatkan



HDM




Comments

Popular posts from this blog

.

 Assalamu'alaikum, Alhamdulillah masih ada waktu walau sedikit untuk menuliskan semua gundah gulana di hati (cielah). Ternyata setelah 1 tahun setelah berada di tempat yang asing, hari-hari terasa lebih cepat berlalu dibandingkan 1 tahun pertama. Aku yang sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar (sapi yang berkeliaran, sampah yang harus dibakar, atau cuaca yg berubah-ubah seperti hatiku yang berubah-ubah). Aku jadi lebih enjoy dan lebih pasrah menangani pasien yang attitudenya membuat sakit hati (gak semuanya ya), menghadapi ketokan-ketokan maut yang bikin kaget, sabar menghadapi perawat atau bidan yang sering miss komunikasi denganku, atau menghadapi orang-orang yang unik. Semuanya menjadi lebih baik lagi setelah aku memutuskan untuk praktek di apotik teman, yang kemudian mengantarkanku mengenal banyak orang yang ternyata asik. Kegiatan-kegiatan IDI juga membuatku lebih bersemangat belajar. Ternyata berkenalan, sharing, dan saling konsul dengan teman sejawat itu bisa menjadi mo

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus sam

Mencoba hidup sehat versi Heidi

 Assalamu'alaikum,  Akhir-akhir ini masyarakat sudah banyak yang sadar dan "mencoba" pola hidup sehat, terutama di daerah perkotaan. Alih-alih ingin sehat, turunnya timbang badan juga merupakan tujuan utama orang-orang mengubah pola hidupnya. Sejak tahun 2018 begitu pindah dari kota belajarku tercintah (Purwokerto) ke Jakarta. Aku mengalami perubahan dratis pola makan, menjadi sangat tidak sehat. Minuman boba, es kopi ala2 kenangan masa lalu yang suram, atau fast food yang tinggal kepeleset dapet membuatku kalap. Dari yang setiap minggu lari sore menjadi setiap minggu minum boba dan makan gorengan, Berat badanku yang masih di angka 50an melonjak dratis ke angka 60an. Sampai-sampai masalah jerawat yang sudah solved tiba-tiba muncul lagi dan muncul berbagai macam alergi kulit lainnya. Antibiotik yang awalnya fine2 aja tiba2 bikin alergi. Sampai pada akhirnya tubuhku memborantak, luka kecil di kaki berubah jadi eksim parah yang menyerang seluruh tubuh, sampai banyak yang men