Assalamu'alaykum, hari ini suasana hatiku lg gak karuan... ditambah lagi kejadian kurang mengenakan malam tadi.
Aku jd teringat, mungkin senior ku di pwt lg kecewa sm aku. Karena aku gabisa membantu dia di saat2 penting kaya gini. Aku harus memilih antara keluarga dan rutinitas di pwt. Lalu setelah menimbang2 kondisi aku memilih untuk tetap berdiam di sini di bdg. Memprioritaskan org2 yg sempat kutinggal sementara.
Banyaak org2 bertanya, knp sih hei kmu lebih suka di bdg? Nganggur ya kmu di sana? Dan nth knp aku selalu susah menjelaskan kpd org2 klo aku memang hrs di sini. Krn saat itu aku adalah prioritas mrk (keluargaku). Tapi, baru saja td aku mulai meragukan prioritasku kali ini. Dari obrolanku sama mama yg membuatkan kesal ditambah teman2 ku yg dkt slama ini ga ngabarin sesuatu yg menurutku penting. Aku bukannya ingin menjadi yg slalu di prioritaskan, tp aku merasa dilupakan, bukankah selama ini aku memilih kalian menjadi prioritasku? Ah, lagi-lagi aku berharap pd harapan yg salah. Aku berharap pd manusia, brhrp ia melakukan hal apa yg aku lakukan untuknya.
Sungguh berada pada waktu yg amat luang adalah sebuah jebakan dasyat, yg dpt mengeraskan hati, memunculkan harapan yg berlebih. tapi dipikir2 lagi, gimana pun juga mereka layak diprioritskan. Mereka bagian dr hidupku kok, yg menguatkan aku. Mungkin ini sebuah penyadaran dr Allah, lagi-lagi berharaplah kepada Allah, hal sekecil apapun itu. Karena Allah takkan mengecewakanmu secuil apapun.
NB : Buat mas Ijal, aku merasa bersalah bgt sama mas. Maafkan aku y mas, udah bikin kesel mas. Semoga mas Ijal sm mas Didi lancar ukmppdnya.
Comments
Post a Comment