Skip to main content

Panci Jatuh

Alhamdulillah, akhirnya selesei juga acara caving acara Osi, yang jelas dibantu oleh teman setia kami, Carya Bhuana. Makasih ya kakak Bagol, kakak Kalong, kakak Azzam, Katir, Malinda, dan Imas~

Caving kali ini kami memilih salah satu gua yang gak terlalu sulit track nya, yah awalnya kami mau belajar SRT-an juga tapi karena waktunya tidak mencukupi akhirnya kami memilih gua horizontal, yaitu Petruk.

Karena hanya ada 11 orang, maka kami hanya dibagi 2 kelompok saja, kebetulan aku kelompok 1, sama mas Mujib, mas Bagol sang guru, dan Imas. Di kelompokku sendiri ada Indy, Kiki, Sesar, Miftah, dan Ziyan. Ternyata kelompokku ini minim ngomong alias krikkrik. Untung aja ada mas Mujib yang mencairkan suasana. 

Kesan pertama kali masuk mulut gua itu, bauk! ya pastilah kan ada kalong eh kelelawar yang suka pup sembarangan (makanya ntr kalau naik gunung atau camping gaboleh pup sembarangnya kayak kalong *eh) rupanya bau-bau sedap ini membuat Miftachul gliyeng alias pusing beberapa saat. Meemang sih baunya ini nyengat banget di awal tapi semakin masuk baunya ini semakin berkurang, yah walaupun tetep aja bau. Kami berhenti di sebuah ornamen yang namanya Guordam, kalau menurutku dia itu kayak bagian gua yang horizontal turun ke bawah dan disetiap segmennya itu nanti ada space cekungan gitu biasa diisi air dan bisa jadi tempat buat pijakan juga. Nah disini mendadak mas Mujib menyuruh kami untuk mematikan semua headlamp , termaksud hedlamp mas Bagol yg awalnya tetap dinyalain. Alasannya buat membuktikan zona gelap abadi nya gua ini. Dan benar2 gelap! Seperti muhasabah mas Mujib tiba-tiba menyuruh kami untuk mensyukuri mata yang sehat dan cahaya matahari, aduh sebenrnya mas Mujib ini kerasukan apa sih tiba-tiba bijak banget.

Setelah beberapa menit di sana, kami lanjut ke ornamen2 lain, dijelasin juga tuh tentang rongga dan pori2 bebatuan di sana, ohiya da Stalaktit sama Stalakmit, yang diatas itu -tit yang dibawah itu -mit. Sayangnya di sini kita gak ketemua macam-macam hewan, gak kayak pas di Barat. Hmm, mungkin karena debit air di sana yang gak sekaya Barat. Fyi, Barat ini udah kayak kolam renang aja, airnya banyak beud! Tapi beberapa kali di petruk kami juga harus merangkak2 ala latihan militer gitu, bedanya merangkaknya bukan cuman di lumpur, tapi di lumpur berair ada batu2nya, terus diatasnya ada stalaktit juga, kalau gapake helm si stalaktit ini bakal sukses merobek kepala kita (ngeri!) Kadang-kadang kami juga harus jalan jongkong uda berasa kayak ospek gitu, untung aja mas Bagol tidak galaks!

Oiya salah satu ornamen paling yang terkenal itu ornamen yang mirip lonceng, lumayan bagus menurutku, buat ke sini kita harus merayap2 dlu, alias lewati lubang gua yang cilik banget! kta harus miring-miring gitu badanya sambil posisi setengah tidur karena permukannya gak rata, untung deh gak nyelip kaya pertama kali aku ke petruk sama KMPA cs.



Sesampainya di pintu keluar (gua Jemblongan) kami langsung istrihat dan berfoto ria, Yeay! Kita juga membahas musibah mas Mujib yang jatuh dan suaranya kayak panci! (Maafkan aku mas, maaf). Setelah sekitar 1 jam istiraahat dan menunggu tim 2 kami lanjut ke bawah (lewat jalur yang tadi lag), karena tidak terlalu banyak materi jalan pulang itu cukup stgh jam saja. Sayang sekali karena waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 kami memutuskan gak melanjutkan perjalanan ke gua Liyah yang katanya ornamennya lebih banyak (sad :-( ). Setelah mandi dan beberes, karena mulai hujan dan kami males kena hujan, becek, dan gak ada gojek, kami menunggu hujan sambil main UNO. Ini nih salah satu momen asik kami, ngece mas Kalong! yang berkali2 menang tapi gagal gara2 gak ngomong UNO atau keceplosan ngomong UNO, lucunya lagi setelah selesei yang kalah kami bedakin rame2, sukses tuh mas Kalong jadi cantik setelah kita bedakin. Apesnya, mungkin karena kualat saking puasnya ngebedakin mas Kalong, di permainannya aku kalaah!! Setelah bersaing ketat dengan mas Kalong dan mas Bagol akhirnya aku yang kalah, dan semua pemain mulai membedaki aku, rasanya mas Bagol sama mas Kalong yang paling puas ngebedakin aku~ Setelah puas membedaki aku, kebetulan hujan juga udah selesei jadi kami bisa langsung cus balik ke pwt.

Makasih ya gaes, makasih juga CB..




Hey!

Comments

Popular posts from this blog

.

 Assalamu'alaikum, Alhamdulillah masih ada waktu walau sedikit untuk menuliskan semua gundah gulana di hati (cielah). Ternyata setelah 1 tahun setelah berada di tempat yang asing, hari-hari terasa lebih cepat berlalu dibandingkan 1 tahun pertama. Aku yang sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar (sapi yang berkeliaran, sampah yang harus dibakar, atau cuaca yg berubah-ubah seperti hatiku yang berubah-ubah). Aku jadi lebih enjoy dan lebih pasrah menangani pasien yang attitudenya membuat sakit hati (gak semuanya ya), menghadapi ketokan-ketokan maut yang bikin kaget, sabar menghadapi perawat atau bidan yang sering miss komunikasi denganku, atau menghadapi orang-orang yang unik. Semuanya menjadi lebih baik lagi setelah aku memutuskan untuk praktek di apotik teman, yang kemudian mengantarkanku mengenal banyak orang yang ternyata asik. Kegiatan-kegiatan IDI juga membuatku lebih bersemangat belajar. Ternyata berkenalan, sharing, dan saling konsul dengan teman sejawat itu bisa menjadi mo

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus sam

Mencoba hidup sehat versi Heidi

 Assalamu'alaikum,  Akhir-akhir ini masyarakat sudah banyak yang sadar dan "mencoba" pola hidup sehat, terutama di daerah perkotaan. Alih-alih ingin sehat, turunnya timbang badan juga merupakan tujuan utama orang-orang mengubah pola hidupnya. Sejak tahun 2018 begitu pindah dari kota belajarku tercintah (Purwokerto) ke Jakarta. Aku mengalami perubahan dratis pola makan, menjadi sangat tidak sehat. Minuman boba, es kopi ala2 kenangan masa lalu yang suram, atau fast food yang tinggal kepeleset dapet membuatku kalap. Dari yang setiap minggu lari sore menjadi setiap minggu minum boba dan makan gorengan, Berat badanku yang masih di angka 50an melonjak dratis ke angka 60an. Sampai-sampai masalah jerawat yang sudah solved tiba-tiba muncul lagi dan muncul berbagai macam alergi kulit lainnya. Antibiotik yang awalnya fine2 aja tiba2 bikin alergi. Sampai pada akhirnya tubuhku memborantak, luka kecil di kaki berubah jadi eksim parah yang menyerang seluruh tubuh, sampai banyak yang men