Skip to main content

Usaha? Leh Uga

Assalamu'alaykum,
Sudah lama sekali tidak menulis. Akhir-akhir ini aku punya kegiatan baru nih, mungkin emg kentir, gila juga bisa sih....



Part time! yeay! skarang selain ngajar aku juga part time di salah satu toko dan rental outdoor di Purwokerto. Entah kenapa aku merasa hari-hariku di kosan atau di perpus selalu dipenuhi dengan molor karena memang pelor~ Jadi aku memutuskan untuk menceri part time, akhirnya belum juga nyari udah dapet.

Oke, jangan tanya gaji, namanya part time, mahasiswa. Ya segiitulah sewajarnya, tapi d tempat yang baru ini aku ketemu ama beberapa teman baru. Kalau yang punya sih, sebut saja mas Kribo, dari awal masuk UNSOED juga uda kenal, makanya aku ga sungkan sama dia (maaf ya mas, pekerja mu yang satu ini cerewet, pelupa, terus tadi ga teliti, I'll do better next day mas) aku juga ketemu ama 2 pekerja lainnya, yang sama-sama newbie satu lagi yang udah lama, Ageng dan Trio. Well, mereka untuk ukuran cowok lumayan menyenangkan kok, aku dgn cepat akrab sama mereka,

Sore tadi, sebelum mas kribo berangkat diksar SMA nya aku kenalan sama salah satu temennya mas Kribo, sebut saja mas Zulfan, yap dia ini ternyata baru buka tempat makan disekitaran UMP, namanya Waroeng Djagongan (klo gasalah), dari percakapan kami aku jadi tahu kalau ternyata mas Zulfan ini sudah pernah coba wirausaha yang lainnya, kata dia sih, wirausaha itu menarik karena dinamanis (gw dalam hati, bukannya ngeri ya mas gak ada kepastian?) Tapi ya bener juga toh, Allah juga pernah kasih tahu kalau 2/3 rejeki itu adanya di wirausaha, ngaji orang bukan di gaji orang!

Aku jadi teringat hari-hari pertama kerja di sana, aku kepoin mas Kribo habis-habisan, ada satu hal kunci sukses wirausaha yang perlu kita pegang, "restu orang tua" karena tanpa restu beliau usaha kita jadi kurang berkah, gimana pun juga apapun yang kita lakukan kita seharusnya minta restu dari orang tua. Selain itu strategi, aku sempet nanya, kenapa mas Kribo ga produksi plastik sendiri yang ada tulisan merk tokonya, dia menjawab, "belum saatnya, nanti kalau udah pindah tempat." Dari situ aku bisa belajar kalau kita buat usaha kita gabisa langsung merealisasikan apa yang ada dipikiran kita, "We must have strategies" ga asal jalan harus ada planning, upgrading satu persatu gabisa semuanya, karena itu hanya membuat kita tekor (iya mbok tekor?). Dan yang PENTING juga NABUNG, sebesar apapun keuntungan kita, kita harus hemat belum saatnya kita foya-foya kalau bisnis kita belum sebesar yang kita inginkan (alias jgn tergiyur sama duit yang kita dapat, duh itu susah juga)

Next, inovasi, survey cari hal-hal baru, cari yang lagi ngetren atau cari hal-hal yang bakal orang pake banget atau makanable dan minumable. Nah, kalau ini sih kata-katanya mas Zulfan, yang mendadak dapat inspirasi setelah aku tanya tentang voucher makan yang sekrang lagi hits banget di kalangan para mahasiswa tingkat akhir yang mengejar skripsi *ea gw banget*. Ya intinya ketika kita berwirausaha jangan sampai kita stagnan disitu2 aja, wirausaha ini kan dinamis jadi kita hrs pintar cari inovasi baru, ga ketinggalan jaman kalau bisa sih malah sebagai pioneer dari tren terbaru (kaya jamannya milk max, shushu, dsb itu). Ada lagi yg gakalah penting, memakmurkan pegawainya (thanks to mas Kribo yang menyediakan mie, telor, dan nasi, serta cemilan buat kita para pekerjanya,warbyasa mas!), ini penting loh kita usaha kan jangan cuman mikirn keuntungan kita, tapi kita juga harus pikirin keluarga sama pegawai kita loh~ Nah tindakan mas Kribo yg selalu stok makanan buat para pekerja nya ini perlu di contoh pake b a n g e t.

Ya baru segini sih ilmu yang aku dpt selama 1 minggu kerja disana. Jadi tertarik juga sih, suatu saat nanti bikin usaha, mungkin resto, laundryan, atau bikin klinik (kalau kesampaian sih rumah sakit) yang pasti sih bukan dalam waktu yang dekat ini, skripsi Hei skripsi!

Semoga bisa berwirausaha nantinya, Aamiin


Pejuang skripsi,


Hey


Comments

  1. penting nih anak sekarang mulai berfikir untuk nggak jadi karyawan



    www.ittelkom-sby.ac.id

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus...

Say no to "Uda biasa ko" pada hal-hal yang buruk !

  Tulisan saya didedikasikan untuk pengalaman pribadi saya yang muak dengan orang-orang yang percaya dengan “kebiasaan” hal buruk, yang muak dengan orang-orang malas yang tidak mau keluar dari zona nyamannya, yang kesal dengan diri saya sendiri yang ternyata masih stuck disitu-situ saja. Kebiasaan buruk, seperti buang sampah sembarang, simpan barang sembarangan, atau bahkan tidak mengembalikan sesuatu ke tempat asal adalah hal sepele yang sangat berdampak besar. Kebiasaan seperti ini seharusnya tidak tumbuh di kalangan petugas kesehatan. Mulai dari dokter sampai dengan pahlawan kesehatan yang menurut saya sangaat penting, yaitu cleaning service. Bukankah dalam mewujudkan kesehatan bersama perlu didahului dengan kesehatan individu? Maksud saya disini adalah kepedulian individu terhadap kesehatan itu sendiri.   Saya adalah orang yang percaya bahwa kesehatan diawali dari hal-hal yang bersih. Dalam prinsip aseptic anti septic yang kami lakukan saat melakukan tindakan steril,...

?

Jadi, senin sore, 15 Juni 2015 aku masih ngeliatin foto itu. Masih, di sela-sela waktu kami mengobrol hal yg prognosisnya dubia et bonam (semoga aja bonam). "Semangat hei" kata Fita sama Fifi. "I'm Okay" jawabku, dan memang lagi baik-baik aja, setidaknya saat itu, saat aku memang harus baik-baik aja. Tapi aku gaktau beberapa bulan lagi, atau beberapa tahun lagi waktu aku lihat foto itu, aku bakal tetep baik-baik aja atau enggal. Satu hal yang aku tau banget dari diriku adalah aku bisa mengotrol diriku (baca=perasaan, mood) sekarang, tapi aku ga bisa memastikan aku bisa mengontrol masa depan. Pengertian rumitnya adalah aku bisa mengontrol diriku saat ini pada sesuatu hal yg terjadi padaku dengan keadaan yang memang bisa mendukungku, tapi di saat aku menghadapi hal itu lagi atau cuman sekedar mengingat hal itu di masa depan aku bisa galau tingkat dewa. Jadi, aku bisa mengotrol sekarang, tapi aku ga bisa memastikan aku bisa mengontrol masa depan. Jadi (lagi), mu...