Skip to main content

Ooh.. One week a go

Sudah satu minggu rupanya, rangkaian acara milad osipital selesai. Aku masih ingat ketika kami berdiri sekitar 2 meter dari pintu gedung B, kami berdua. Aku dan tentu teman yang biasa selalu menemaniku, malam itu kami berdiri memandangi anggota yang lain yang sedang entah berebut foto atau hanya sekedar bercanda dengan teman-teman, atau tamu-tamu yang lain yang berada di balik pintu gedung B. Pada awalnya kami tersenyum, tentu aku ucapkan selamat pada sahabatku yang satu ini..
“Selamat ya jon.. sukses acara!”.
Seperti kebiasaan juga si jon yang satu ini menjawab,
“Engga hei, ga sukses banyak kendala.”
“Seenggaknya kamu bisa nahan emosi dan tetap kalem, aku tahu pasti capek, maaf ya gabantu banyak.” Jawabku, dengan nyanyian lama yaitu maaf gak bisa bantu banyak. Lalu sahabatku yang satu itu tiba-tiba jongkok, well aku gak perlu liat wajah dia aku tahu dia lagi mungkin teharu entah merasa capek. Tapi aku rasa dua-duanya, bagaimana tidak? Setelah bercapek-capek sebulan penuh, apalagi blok kuliah saat itu degestiv, akhirnya malam itu semua tanggung jawab si sahabat juga.

Entah kenapa malam itu sedikit menjadi romantis, yah bukan romantis ala romeo dan Juliet, hmm.. mungkin so sweet entah lah aku gak bisa mengambarnya dengan kata-kata. Mungkin memang aku yang mellow, tapi aku bersyukur saat itu setidaknya, aku bisa menjadi sahabat yang ada, walaupun hanya untuk menyediakan pundak untuk meletakkan kepala yang sudah lelah. Aku rasa, saat itu aku dan dia sama-sama terharu, melihat dari kejauhan tawa dan keributan yang ada di balik pintu gedung B. Menurutku ini semacam pemandangan indah, seperti melihat keluarga sendiri yang berkumpul bersama, tertawa bersama, merayakan hari ulang tahun kami semua. Pada saat itu kawan, semua keringat, tangis, kesal, dan pengorbanan yang dilakukan terasa sepadan, jika kamu memang melihatnya dengan benar..

Teruntuk sahabat-sahabatku Fita, Billy, Ayu yang selama menjadi PJ acara, aku selalu mangkir, mengurusi acara lain, berkutat dengan hal yang lain, dan membiarkan kalian menyelesaikannya sendiri. Maaf kalau aku terkadang sok sibuk, jarang bisa diajak main bareng. Semoga semua hal yang kalian lakukan diberkahi dan dijadikan pahala lebih nantinya. Gak ada kok suatu perjuangan pun yang ga penting, pasti ada sesuatu yang bisa dipetik.

Inget.. we entered as stranger but eventually came out as family. Dan tentunya, aku selalu sayang sama keluargaku..


Aduh, besok kuliah


Hey

Foto sok formal kami

Comments

Popular posts from this blog

.

 Assalamu'alaikum, Alhamdulillah masih ada waktu walau sedikit untuk menuliskan semua gundah gulana di hati (cielah). Ternyata setelah 1 tahun setelah berada di tempat yang asing, hari-hari terasa lebih cepat berlalu dibandingkan 1 tahun pertama. Aku yang sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar (sapi yang berkeliaran, sampah yang harus dibakar, atau cuaca yg berubah-ubah seperti hatiku yang berubah-ubah). Aku jadi lebih enjoy dan lebih pasrah menangani pasien yang attitudenya membuat sakit hati (gak semuanya ya), menghadapi ketokan-ketokan maut yang bikin kaget, sabar menghadapi perawat atau bidan yang sering miss komunikasi denganku, atau menghadapi orang-orang yang unik. Semuanya menjadi lebih baik lagi setelah aku memutuskan untuk praktek di apotik teman, yang kemudian mengantarkanku mengenal banyak orang yang ternyata asik. Kegiatan-kegiatan IDI juga membuatku lebih bersemangat belajar. Ternyata berkenalan, sharing, dan saling konsul dengan teman sejawat itu bisa menjadi mo

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus sam

Mencoba hidup sehat versi Heidi

 Assalamu'alaikum,  Akhir-akhir ini masyarakat sudah banyak yang sadar dan "mencoba" pola hidup sehat, terutama di daerah perkotaan. Alih-alih ingin sehat, turunnya timbang badan juga merupakan tujuan utama orang-orang mengubah pola hidupnya. Sejak tahun 2018 begitu pindah dari kota belajarku tercintah (Purwokerto) ke Jakarta. Aku mengalami perubahan dratis pola makan, menjadi sangat tidak sehat. Minuman boba, es kopi ala2 kenangan masa lalu yang suram, atau fast food yang tinggal kepeleset dapet membuatku kalap. Dari yang setiap minggu lari sore menjadi setiap minggu minum boba dan makan gorengan, Berat badanku yang masih di angka 50an melonjak dratis ke angka 60an. Sampai-sampai masalah jerawat yang sudah solved tiba-tiba muncul lagi dan muncul berbagai macam alergi kulit lainnya. Antibiotik yang awalnya fine2 aja tiba2 bikin alergi. Sampai pada akhirnya tubuhku memborantak, luka kecil di kaki berubah jadi eksim parah yang menyerang seluruh tubuh, sampai banyak yang men