Saat aku dilahirkan ibuku mengira aku memiliki IQ dan
intelegensi kurang dari rata-rata. Maka dari itu dari lahir sampai aku remaja
mama selalu memberikan makanan yang terbaik bagi anak-anaknya. Walau bukan
terlahir dari orang yang kaya raya tapi apapun
yang anaknya inginkan selalu diberi, walaupun harus keluar malam-malam
padahal baru pulang dari kerja saat magrib.. Dan yang ditakutkan mama itu tidak
terjadi
Ketika kita masih kecil banyak hal di dunia ini yang kita
anggap mungkin terjadi, semua yang kita inginkan, kita tidak perlu mengeluarkan
usaha yang besar untuk mendapatkannya. Hanya dengan menangis dan merajuk kita
akan mendapatkan apa yang kita mau. Semuanya terasa mudah diraih, ada
kenyakinan dari kita bahwa saat dewasa nanti apa yang kita inginkan saat itu
akan dengan mudah kita dapatkan, seperti apa kita nanti akan dengan mudah kita
mencapainya.
Tapi saat kita mulai remaja, saat kita mulai dipercaya oleh
orang sekitar untuk memegang sebuah rahasia atau amanah, saat kita dibolehkan
pulang telat, saat kita dirasa cukup bertanggung jawab bila dilepas sendirian,
maka hidup kita sedikit banyak berubah. Semua hal yang dulu dirasa mudah
diraih, sekarang menjadi terasa susah untuk meraihnya. Cita-cita yang dulu
diinginkan satu per satu kita pilih mana yang lebih realistis dan mungkin kita
capai.
Menjadi remaja atau dewasa, berarti kita tidak lagi
memikirkan diri sendiri, tapi kita mulai memikirkan orang lain, memikirkan
orang tua, saudara, teman atau bahkan pacar. Kita akan dengan mudah menjelajahi
tempat-tempat baru, menemui teman baru, melakukan hal-hal baru, bermain,
tertawa, seenaknya tanpa pengawasan orang tua yang berlebihan. Menjadi dewasa
berarti kita dipercaya atas diri kita sendiri, sudah tidak menjadi anak manja
yang apa-apanya tergantung oleh orang tua, kadang ada rasa sombong untk
berhenti bergantung pada orang tua, untuk meminta pun jadi sedikit malu. Karena
kita bukan lagi anak yang tiap pulang sekolah di jemput yang meminta
perlindungan dari orang tua, tapi sudah tumbuh dewasa dan siap menghadapi
dunia.
Hal-hal yang dulu kita tidak tahu, satu per satu mulai
terkuak, perasaan kita jadi lebih peka atau malah sebaliknya. Hal-hal kecil
dulu yang kita pikirkan dan kita sukai digantikan oleh hal-hal yang lebih besar
yang terkadang bisa menyentuh emosi kita.
Kita mulai memikirkan orang lain, mulai merasa tidak tegaan, mulai
melakukan hal-hal susah untuk orang lain, dan juga mempunyai segundang masalah
yang harus diselesaikan sendiri, tanpa bantuan orang tua.
Yang dulunya segala hal kita ceritakan pada orang lain,
dengan seiring waktu mulut pun ikut belajar bagaimana cara mengolah kata yang
benar, dan menyembunyikan sesuatu yang tidak ingin dikuak. Hati yang dulu
dipenuhi oleh rasa sayang kepada orang tua dan saudara, kini mulai diisi dengan
orang-orang yang baru, bisa sahabat atau mungkin kekasih. Yang dulu hanya
menonton film dongeng dari Disney atau Looney tunes, Pixar kini digantikan
film-film action Paramount, dsb. Mungkin beberapa dari kita mulai tertarik
dengan politik, aktif dalam kegiatan organisasi, atau mengerjakan beberapa
karya ilmiah. Semua hal yang dulu ingin diraih ada bebepa mungkin yang berubah
seiiring setelah kita dewasa, sebaliknya hal-hal yang tidak pernah kita
bayangkan tiba-tiba kita inginkan saat dewasa. Banyak hal akan berubah nantinya
saat kita menjadi dewasa.
Hah.. intinya saat menjadi dewasa akan ada banyak kesenangan
yang kita dapat, akan ada banyak hal dan pengalaman baru yang kita temui, tapi
harga yg kita bayar pun cukup mahal untuk itu, karena tanggung jawab yang kita
dapat juga akan semakin besa-besar dan besar. Tapi tunggu! menjadi dewasa itu menyenangkan
dan sebuah amanah yang harus kita jaga baik-baik, karena diizinkan oleh Tuhan
menjadi dewasa berarti Tuhan mempercayai kita untuk menghadapi dunia, untuk
menyelesaikan berbagai masalah di dunia hmm.. mungkin seperti khalifah..
Bukankah manusia memang diciptakan untuk menjadi khalifah?
H-5 Lebaran
Hey
Comments
Post a Comment