Assalamu’alaykum
Di rumah yang ada di Bandung, eh
kabupaten Bandung. Ada anak kecil yang nammanya Gaza, kenapa dikasih nama Gaza?
Karena waktu itu tahun 2009, waktu pemilu, UN, dan tragedy Gaza lagi
hangat-hangatnya. Bahkan Michel Heart
menyanyikan lagu buat Gaza. Semua orang yang punya hati nurani, berdoa untuk
Gaza, apapun agamanya.
Well, akhir-akhir ini serangan
Israel ke Palastine juga lagi booming, ada yang acuh tak acuh, dan yang
mengecam, ada juga yang bersyukur. Hmm.. sekarang saya mau sedikit mengkritisi,
atau mungkin memberi pendapat? Menurutnya saya sudah cukup banyak foto-foto
anak-anak, wanita, atau laki-laki yang meninggal dan di ekspos ke mana-mana.
Semua juga tahu hal itu di ekspos untuk mengambil simpati dari para pembaca
tulisan atau yg hanya sekedar melihat foto itu. Tapi, saya rasa mempostingkan
terus menerus, setiap kali, dengan foto yang sama atau malah lebih mengerikan
itu malah membuat orang-orang menjadi malas melihat. Ya, beberapa orang yang
saya tahu, bahkan mulai membenci hal-hal tersebut, sayang media yang seharusnya
bisa dijadikan tempat untuk mencari simpati dan doa dari orang kini malah
ditinggal dan diangap risih banyak orang karena terlalu bayak memperlihatkan
kesengsaraan dan kematian orang-orang Palastine. Kalau saya sendiri, tidak
merasa terlalu risih, hanya terkadang jadi malas membaca. Karena sudah terlalu
sering dipost foto-foto seperti itu saya kok merasa jadi tak acuh karena
sedikit bosan?
Mungkin baik maksudnya,
memperlihatkan foto-foto itu untuk mengingatkan betapa seharusnya kita
bersyukur karena diberi kedamaian, gada perang, dan hidup tanpa takut di bom
dan semacamnya. Tapi bukankah ini sudah terlalu sering dan terlalu mengekspos?
Jujur, saya lebih suka melihat berita maksudnya saya video-video dari sana
sehingga yang saya lihat bukan hanya saudara-saudara saya yang meninggal di
sana, tapi saya bisa lihat gedung, lingkungan, dan situasi seperti apa yang
terjadi di sana. Apalagi video yang di munculkan juga bukan itu lagi itu lagi.
Tidak salah juga, kalau foto-foto
itu dimaksud untuk mencari para sukarelawan entah jasa ataupun dana. Tapi
tidakkah lebih baik foto diganti dengan poster yang gambarnya tidak
memperlihatkan kekerasan dan kekejaman? Sudah cukup banyak orang yang
diperlihatkan foto-foto kekejaman seperti itu, perlu diingat bahwa tidak semua
orang dapat melihat foto-foto seperti itu, anak kecil contohnya kalau terlalu
sering melihat foto seperti itu saya rasa tidak bagus, atau orang-orang yang
tidak tega melihat foto-foto saudara-saudara seimannya yang tersiksa di sana.
Takutnya bukan malah hati semakin terpicu untuk membaca atau memberikan
sumbangan malah jadi merasa risih dengan foto-foto itu. Saya rasa tidak ada
satupun orang di dunia ini yang mempunyai hati nurani, tidak tergerak hatinya
mendengar saudara-saudara diperang habis-habisan, ya dunia dan orang-orang ini
harus mengecam tindakan kejam semacam itu! Perlu mengecam pembantaian para
wanita, anak-anak keci, hafidzh, dan hafidzah yang berada di sana, dan perlu
berdoa untuk kedamaian mereka. Tindakan semacam itu memang harus dikecam banyak
orang, menurut saya.
Diakhir tulisan ini, Saya yg
bukan seorang aktivis, hanya seorang mahasiswa yang terkadang tidak konsisten
juga, tidak bermaksud untuk sok tahu.
Semoga Allah melindungi
saudara-saudara kami yang berada di Palastine,
Comments
Post a Comment