Skip to main content

Rabu malam

Malam ini aku duduk di kursi pojok sebuah rapat besar di salah satu organisasi yang aku ikuti. Tepatnya ketika azan Magrib berkumandang dan ketika perempuan-perempuan yang diwajibkan shalat turun untuk shalat.

Aku, yang tidak diperbolehkan shalat tetap sendiri dikursi ini dan selalu merasa asing seperti biasanya. Aku merasa asing di tempat yang seharusnya aku tidak merasa yakin. 2 tahun yg lalu ditempat seperti ini, biasanya aku berada diantara perempuan2 yang memecahnya keseriusan mereka dan menjadi anak yg "paling gaul dan paling seenanknya sendiri", tp bukan di sini. Bukan ditempat yang dengan suasana dan tujuan yang sama ini.

Satu hal kini aku mengerti, yah aku mengerti perasaan2 teman2 ku dulu yg juga merasa "asing". Dan sering kali dijadikan alasan mengapa di keluar dan menjauh dari sebuh organisasi apapun itu, TERASING kadang menjadi alasan utamanya. Tapi ini bukan berarti aku akan memutuskan untuk keluar dari tempat ini, dan menjauh layaknya org2 lain yg merasa terasingkan, mestinya aku tidak seperti itu.

Setidaknya aku belajar, aku belajar untuk mengerti, bahwa ada saatnya di mana kita berjuang sendirian. Bisa karena sebuah risiko di mana memang dari awal kita tidak pernah memilih teman untuk berjalan bersama atau memang tidak terbiasanya memilih teman. Ya, malam ini aku sadar di sini aku bukanlah apa2, bahkan di tempat di mana aku tidak merasa terasing "aku juga bukan apa-apa". Aku ini cuman sebutir pasir diantara banyak pasir di seluruh dunia. Entah air macam apa yang membawaku pergi, apakah air selokan? air laut? atau air sungai yang bersih?

Ohya,
Tadi siang aku baru saja pergi bersama sahabat-sahabatku aku tertawa, menyanyi, dan bercanda. Rasanya saat itu seperti memiliki banyak kawan, memiliki saudara, tentu beda di sini. Tapi, perasaanku tetap sama menjadi orang yang tidak ada apa-apa...

Tapi yang pasti Allah tau, kalau orang kecil ini hanya ingin mencoba menjadi org yg setidaknya berguna bagi orang lain entah di sana dia harus sendiri atau ditemani oleh orang lain. Dan tentunya terimakasih pula, kepada para sahabt yang Allah kirimkan. Di mana pun itu orangnya, bagaimana pun orangnya, baik atau buruk orang itu dimata orang. Semua yang dikirimkan Allah padaku adalah orang-orang yang dimana padanya aku memetik pelajaran.




Safar malam di rapat besar,

Orang yang sangat kecil

Comments

Popular posts from this blog

.

 Assalamu'alaikum, Alhamdulillah masih ada waktu walau sedikit untuk menuliskan semua gundah gulana di hati (cielah). Ternyata setelah 1 tahun setelah berada di tempat yang asing, hari-hari terasa lebih cepat berlalu dibandingkan 1 tahun pertama. Aku yang sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar (sapi yang berkeliaran, sampah yang harus dibakar, atau cuaca yg berubah-ubah seperti hatiku yang berubah-ubah). Aku jadi lebih enjoy dan lebih pasrah menangani pasien yang attitudenya membuat sakit hati (gak semuanya ya), menghadapi ketokan-ketokan maut yang bikin kaget, sabar menghadapi perawat atau bidan yang sering miss komunikasi denganku, atau menghadapi orang-orang yang unik. Semuanya menjadi lebih baik lagi setelah aku memutuskan untuk praktek di apotik teman, yang kemudian mengantarkanku mengenal banyak orang yang ternyata asik. Kegiatan-kegiatan IDI juga membuatku lebih bersemangat belajar. Ternyata berkenalan, sharing, dan saling konsul dengan teman sejawat itu bisa menjadi mo

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus sam

Mencoba hidup sehat versi Heidi

 Assalamu'alaikum,  Akhir-akhir ini masyarakat sudah banyak yang sadar dan "mencoba" pola hidup sehat, terutama di daerah perkotaan. Alih-alih ingin sehat, turunnya timbang badan juga merupakan tujuan utama orang-orang mengubah pola hidupnya. Sejak tahun 2018 begitu pindah dari kota belajarku tercintah (Purwokerto) ke Jakarta. Aku mengalami perubahan dratis pola makan, menjadi sangat tidak sehat. Minuman boba, es kopi ala2 kenangan masa lalu yang suram, atau fast food yang tinggal kepeleset dapet membuatku kalap. Dari yang setiap minggu lari sore menjadi setiap minggu minum boba dan makan gorengan, Berat badanku yang masih di angka 50an melonjak dratis ke angka 60an. Sampai-sampai masalah jerawat yang sudah solved tiba-tiba muncul lagi dan muncul berbagai macam alergi kulit lainnya. Antibiotik yang awalnya fine2 aja tiba2 bikin alergi. Sampai pada akhirnya tubuhku memborantak, luka kecil di kaki berubah jadi eksim parah yang menyerang seluruh tubuh, sampai banyak yang men