Skip to main content

Perang-perangan

"Perang-perangan" ini bukan sebuah istilah di mana kita main "perang-perangan" layaknya anak kecil..

Aku mengistilahkan ini sebagai.. katakanlah jalan hidup seorang mahasiswa. Katakanlah jika musuh dalam perang itu adalah rasa takut, rasa malas, permasalahan-permasalahan mulai dari akademik sampai non akademik. Bisa tugas yang menumpuk, ujian yg berderet, musuh yang berdatangan, proker yang tidak kunjung selesai. 

Aku tidak mengibaratkan ini sebagai sebuah balap lari karena dalam mencapai titik finishnya kita memerlukan banyak patner untuk mencapainya, bukan juga balap maraton karena disetiap langkahnya kita perlu ditemani, bukan hanya sekedar estapet semata.

Di perang ini, kita berjuang bersama, berjalan bersama, berbaris, menyerbu, dengan impian sebuah kemenangan, yang berarti tujuan yang tercapai. Entah itu ada si pembawa pedang, entah itu ada si pemanah, senjata apapun yang dipakai gaya perang apapun yang digunakan, jenis perisai apapun yang dipegang. Toh tujuannya sama kan? satu tujuan. Mengapa harus mempermasalahkan perbedaan itu??


Atau, ketika salah satu dari kita gugur, gugur ketika dia berlari kembali ke rumah, karena dalam peperangan ini orang yang terbunuh atau orang yang berlari kembali rumah = gugur, hanya yang membedakan bagaiman caranya orang tersebut gugur. 

Lalu apa kita akan terus menyesalinya? Apa kita akan terus menangisinya? Tidak, musuh di depan semakin dekat, musuh kita entah lebih kuat atau lebih lemah siap untuk menebas dan menusuk kita.

Kalaupun memang ksatria itu memilih untuk kembali ke istana, meninggalkan prajurit2 yang lemah, biarkanlah prajutrit-prajurit ini yang memenangkan peperangan. Apapun yang terjadi tugas kita sekarang yang berperang adalah mengumpulkan tenaga, mengatur strategi yang lebih baik, dengan atau tanpa ksatria yang memimpin ataupun dengan ksatria yang tidak kita sukai, karena saat ini tujuan atau jalan kita sama, walaupun si pemanah walaupun si pendekar belum juga akur. Kita harus tetap berperang. Pada akhirnya bagaimanapun juga, jika ingin hidup maka mau tidak mau kita harus menebas, menusuk, dan membunuh musuh kita itu untuk tetap hidup. Karena apapun itu bentuk musuhnya, tujuan mereka satu membunuh kita. Daripada terbunuh lebih baik kita tetap berperang, sampai tujuan kita tercapai.




Semoga selalu dalam keistiqomah
dan
Semoga selalu menjadi keluarga




Comments

Popular posts from this blog

Selamat Ulang Tahun Mama! (Kumpulan foto kurang jelas yang dilakukan bersama-sama)

 13/04/69 Selamat ulang tahun mama sayang, terimakasih telah menjadi wanita paling kuat yang selalu melindungi kakak, terimakasih atas semua perhatian, pengorbanan yang mama kasih. Mama adalah tipe ideal seorang ibu, tegas, penyayang, dan pelukan mama selalu berhasil membuat kakak dan adik tenang. Semoga Allah selalu melindungi, menyayangi, melancarkan rezeki mama, dan memberikan kesehatan selalu kepada mama. Semoga anak-anakmu kelak bisa membanggakanmu, membantumu, menemanimu, di dunia maupun di akhirat kelak Nb :Akhirnya selama bertahun-tahun tidak pernah bisa merayakan pas di hari ulang tahun, tahun ini bisa juga pulang ke Bandung walaupun harus pulang pergi hanya untuk ketemu sama mama.  Anakmu yang senang merantau dan mencintaimu, HDM tebak apakah ada kemiripan diantara kami bertiga? cantiknya mamaku sengaja makan cuman bertiga tidak mengajak pasangan masing-masing anak ibu Mufida yang kedua dan ketiga, keduanya sudah bosan dibilang tidak mirip OOTD edisi ramadhan (headse...

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus...

Setelah 1 Tahun Menjadi Residen

 Ternyata yang sulit itu bukan menjadi paling baik, menjadi si paling ambis atau menjadi si paling rajin Yang sulit itu menjadi si paling biasa-biasa aja, si paling istiqomah Menjadi residen, menjadi mark dalam kehidupanku, ternyata kehidupan yang menurutku sulit selama di Muna Barat tidak jauh lebih berat dari kehidupan residen yang 3 bulan pertama kuhabiskan dengan menangis. Pulang malam, berangkat pagi, tekanan dari senior, tuntutan tim stase, juga tuntutan diri untuk tidak dianggap jelek menjadi makanan sehari-hari. Pernah dicap si tukang jawab atau dibilang lamban. Ada senior yang tampak suka dengan ku, ada juga yang anti dengan ku. Ada yang sabar dan ngajarin, ada yang maunya semuanya selesai tanpa membantu sekali. Ada stase yang menyenangkan seperti delsuite 1A ku, ada stase yang meninggalkan memori buruk, tapi ada stase yang mengalir begitu saja. Ada teman stase yang sangat suportif, menjadi teman menangis, teman menyemangati, saling mengingatkan sholat dan istiqomah sepert...