Skip to main content

Multi-Organization

Desember 2013

Yap, multi organisasi.. Kali sy akan share ya ga share juga sih. Semacam memberikan alasan mengapa sy memilih menjadi seseorang yang triple organisasi.

Mungkin banyak orang yang menganggap kefokusan untuk sebuah organisasi itu diperlukan, karena dengan fokus kita bisa menyelesaikan semuanya dengan lebih sempurna dibandingkan kalau kita jadi multi organisasi. Hmm.. ya memang sy setuju sama kata-kata itu. Tapi beda dengan saya, walaupun sy bukan seseorang yang bisa bekerja dengan sangat baik di setiap organisasi yang saya ikuti. Tapi, menjadi seorang multi organisasi ini adalah jalan yang saya pilih.

Menjadi multi organisasi bukan  berarti saya tidak benar-benar berkomitmen pada organisasi-organisasi yang saya pilih. Alasan yang paling mendasar adalah karena sy merasa perlu berada di antaranya. Walaupun tidak saya ingkari ada organisasi yang saya anak emaskan. 

Malam tadi, saya semakin yakin dengan pilihan saya, ketika saya merasa jenuh pada salah satu organisasi yang sy pilih, dan sy mengikuti kegiatan organisasi lain yang sy pilih juga sy merasa seperti ter "refresh" terlupakan sebentar akan masalah dan pusingnya kepala sy memikirkan masalah yang lain. Sy bertemu dengan orang-orang yang berbeda, bukan cuman fisiknya saja tapi pemikirannya. Yah, bukan berarti juga sy menjauh atau "menghindar" dari masalah organisasi yang satunya lagi tapi ini hanya seperti mengadu tapi tidak mengadu *alah opo iki* ya bisa dibilang menghirup udara segar. 

Selain itu juga dengan jadi multi organisasi ini saya jadi memiliki banyak manfaat yang saya petik dari mengikuti organisasi-organisasi. Karena sy tidak memilih organisasi dalam bidang yang sama. Disini juga, sy jadi lebih bisa mengatur waktu. Bisa jadi, kelak ketika jadi dokter nnti saya bukan hanya mengurus pasien, mungkin sy bisa mengurus 1 atau 2 hal lain, belum lagi nnti ketika saya berkeluarga. Dengan menjadi seorang yg multi organisasi sy belajar banyak bagaiman cara menyasati waktu, walaupun sy tidak luput dari keabsenan2 dibeberapa kegiatannya.  

Selain itu sy juga belaja bagaimana caranya menjadi posisi yang berbeda. Maksudnya ketika sy berada diorganisasi yang satu dengan yang lainnya, tidak jarang sy berada diposisi yang berbeda bisa, bisa jadi organisasi yang satu sy menjadi bendahara, diposisi yang satu sy menempati tempat sebagai staff bidang apa. Saya menjadi terlatih untuk dengan cepat beradaptasi.

Hah, ya mungkin cuman segini aja yang bisa sy ungkapkan dari pengalaman sy sebagai seorang yg multi organisasi atau alasan sy, bukan bermaksud ingin menjadi eksis, sy hanya merasa perlu berada di organisasi-organisasi tersebut.
Mengutip dari salah satu omongan senior hari ini, "Bahwasannya alasan presbem kami mengikuti organisasi di luar yang notabennya sibuk adalah dia merasa perlu untuk tetap menjadi displinnya, tetap menambah ilmu di organisasi itu tersebut. Karena, ketika dia mnjdi presbem, dia bukan lagi orang yang mencari ilmu melainkan seorang pemimpin" (Husnan, 2013).

Bukan foto yang diambil saat musyang



Sebuah musyang,


HDM

Comments

Popular posts from this blog

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus...

Say no to "Uda biasa ko" pada hal-hal yang buruk !

  Tulisan saya didedikasikan untuk pengalaman pribadi saya yang muak dengan orang-orang yang percaya dengan “kebiasaan” hal buruk, yang muak dengan orang-orang malas yang tidak mau keluar dari zona nyamannya, yang kesal dengan diri saya sendiri yang ternyata masih stuck disitu-situ saja. Kebiasaan buruk, seperti buang sampah sembarang, simpan barang sembarangan, atau bahkan tidak mengembalikan sesuatu ke tempat asal adalah hal sepele yang sangat berdampak besar. Kebiasaan seperti ini seharusnya tidak tumbuh di kalangan petugas kesehatan. Mulai dari dokter sampai dengan pahlawan kesehatan yang menurut saya sangaat penting, yaitu cleaning service. Bukankah dalam mewujudkan kesehatan bersama perlu didahului dengan kesehatan individu? Maksud saya disini adalah kepedulian individu terhadap kesehatan itu sendiri.   Saya adalah orang yang percaya bahwa kesehatan diawali dari hal-hal yang bersih. Dalam prinsip aseptic anti septic yang kami lakukan saat melakukan tindakan steril,...

?

Jadi, senin sore, 15 Juni 2015 aku masih ngeliatin foto itu. Masih, di sela-sela waktu kami mengobrol hal yg prognosisnya dubia et bonam (semoga aja bonam). "Semangat hei" kata Fita sama Fifi. "I'm Okay" jawabku, dan memang lagi baik-baik aja, setidaknya saat itu, saat aku memang harus baik-baik aja. Tapi aku gaktau beberapa bulan lagi, atau beberapa tahun lagi waktu aku lihat foto itu, aku bakal tetep baik-baik aja atau enggal. Satu hal yang aku tau banget dari diriku adalah aku bisa mengotrol diriku (baca=perasaan, mood) sekarang, tapi aku ga bisa memastikan aku bisa mengontrol masa depan. Pengertian rumitnya adalah aku bisa mengontrol diriku saat ini pada sesuatu hal yg terjadi padaku dengan keadaan yang memang bisa mendukungku, tapi di saat aku menghadapi hal itu lagi atau cuman sekedar mengingat hal itu di masa depan aku bisa galau tingkat dewa. Jadi, aku bisa mengotrol sekarang, tapi aku ga bisa memastikan aku bisa mengontrol masa depan. Jadi (lagi), mu...