Skip to main content

Perempuan

Assalamu'alaykum,
Kali ini aku mau sok-sokan membahas tentang perempuan, mungkin gakan holistik dan komperhensif tapi mengorek2 smua pikiran aku tentang perempuan..

Dulu, aku selalu gak suka melihat peremupuan yang gampang terharu, cerewet, centil, terus nangis. Di mataku yang sama-sama perempuan kami ini hanya makhluk yang lemah. Yang harus selalu di lindungi. Sampai suatu saat aku bertekad untuk menjadi perempuan yang mandiri.

Memulainya di umur 15 tahun, aku bertanya-tanya, 
"mengapa perempuan menangis?"
"mengapa ia begitu lemah?"
"mengapa ia begitu tahan dngan hal yg tidak disukai?"
"mengapa ia begitu pintar menyembunyikan sesuatu?
Karena aku masih belum mengerti maka aku memutuskan mejadi aku yang mandiri, yang tidak suka dibantu, yang menjadi lebih kuat, yang tidak suka dibilang lemah. Maka, mama dan adekku menjadi orang pertama yang selalu kulindungi, menjadi sandaran untuk mereka, menjadi teman, menjadi pendengar, dan menjadi penasihat..

Hingga suatu saat aku harus terpisah dari mereka, menjalani hidup yang baru, berpuluh2 kilometer dari mereka, menemukan orang-orang baru yang menjadi teman bahkan keluarga, dan menemukan orang-orang yang ingin aku lindungi. Lalu mendadak semua itu menjadi jelas, aku menemukan alasan mengapa perempuan seperti ini dan itu. Adalah waktu, waktu yang terus maju menyiapkan perempuan menjadi wanita, menjadikan dia menjalani hidup sehingga dia yang dlu tomboy, centil, ataupun pemalu akhirnya menjadi seorang perempuan seutuhnya, yang karasteristiknya tidak jauh dari seseorang yang penyayang, kuat, kokoh, tapi rapuh.

Karena
Perempuan menangis, bukan karena ia ingin mengeluh, bukan karena sakit, tapi menangis adalah wujud mereka melampiaskan lelah, lelah menahan pilu, lelah yang akhirnya mereka lupakan dengan menangis.

Perempuan lemah, ya memang kami diciptakan untuk menjadi makhluk yang dilindungi, tapi bukankah setelah itu kami melindungi? dengan ijin Tuhan kami melindungi, calon-calon manusia? didalam tubuh kami sendiri? dan setelah ia lahir, ia akan menjadi makhluk yang paling dicintai seorang perempuan yang telah menjadi seorang ibu, maka pada saat itulah seorang ibu akan menjadi lebih lemah, lemah dan rela memberikan apa saja, karena satu hal, rasa sayang.

Perempuan bertahan dengan hal yang tidak dia sukai, karena bukan cuman dirinya sendiri yang dipikirkan, ia takut disaat ia pergi akan banyak hal yang terbengkalai, maka ia bertahan untuk orang lain.

Dan perempuan menyembunyikan sesuatu, karena ia tak mau orang lain menanggung bebannya. Ia tak mau berbagi beban terhadap orang yang ia sayangi, ia tidak tega membagi rasa cemas, khawatir, sedih kepada orang lain. ia takut membebani mereka yang ia sayangi.


Perempuan penuh dengan emosi, penuh dengan pertimbangan tanpa logika, kami bisa menyanyangi dengan baik dan membenci dengan baik, maka ketika kami menjadi terlalu sensitif, terlalu cerewet, ataupun mudah sekali menangis, kami hanya ingin menyampaikan perasaan kami, entah itu rasa sedih, kesal, jengkel, bahagia dan sayang, kami hanya tidak bisa menyampaikan itu secara baik tanpa meluapkan emosi.


Hey.



Comments

Popular posts from this blog

.

 Assalamu'alaikum, Alhamdulillah masih ada waktu walau sedikit untuk menuliskan semua gundah gulana di hati (cielah). Ternyata setelah 1 tahun setelah berada di tempat yang asing, hari-hari terasa lebih cepat berlalu dibandingkan 1 tahun pertama. Aku yang sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar (sapi yang berkeliaran, sampah yang harus dibakar, atau cuaca yg berubah-ubah seperti hatiku yang berubah-ubah). Aku jadi lebih enjoy dan lebih pasrah menangani pasien yang attitudenya membuat sakit hati (gak semuanya ya), menghadapi ketokan-ketokan maut yang bikin kaget, sabar menghadapi perawat atau bidan yang sering miss komunikasi denganku, atau menghadapi orang-orang yang unik. Semuanya menjadi lebih baik lagi setelah aku memutuskan untuk praktek di apotik teman, yang kemudian mengantarkanku mengenal banyak orang yang ternyata asik. Kegiatan-kegiatan IDI juga membuatku lebih bersemangat belajar. Ternyata berkenalan, sharing, dan saling konsul dengan teman sejawat itu bisa menjadi mo

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus sam

Mencoba hidup sehat versi Heidi

 Assalamu'alaikum,  Akhir-akhir ini masyarakat sudah banyak yang sadar dan "mencoba" pola hidup sehat, terutama di daerah perkotaan. Alih-alih ingin sehat, turunnya timbang badan juga merupakan tujuan utama orang-orang mengubah pola hidupnya. Sejak tahun 2018 begitu pindah dari kota belajarku tercintah (Purwokerto) ke Jakarta. Aku mengalami perubahan dratis pola makan, menjadi sangat tidak sehat. Minuman boba, es kopi ala2 kenangan masa lalu yang suram, atau fast food yang tinggal kepeleset dapet membuatku kalap. Dari yang setiap minggu lari sore menjadi setiap minggu minum boba dan makan gorengan, Berat badanku yang masih di angka 50an melonjak dratis ke angka 60an. Sampai-sampai masalah jerawat yang sudah solved tiba-tiba muncul lagi dan muncul berbagai macam alergi kulit lainnya. Antibiotik yang awalnya fine2 aja tiba2 bikin alergi. Sampai pada akhirnya tubuhku memborantak, luka kecil di kaki berubah jadi eksim parah yang menyerang seluruh tubuh, sampai banyak yang men