Skip to main content

Minggu Kedua Desember, Purwokerto

Assalamu'alaykum, minggu ketiga! bentar lagi 2016 cuy! terlalu cepat mengingat aku yang blum proposal, hiks..

Aku mau cerita tentang minggu kedua di dsember ini, ga seperti 3 tahun yang lalu, desember kami yang biasanya sibuk dengan kuliah dan pbl, sekarang kami sudah bebas dari yang namanya begituan, no more lecture no more PBL! Tapi harus ngurus skripsi dan ternyata itu lebih tidak mengenakkan, huhu. Oke, mari kita move on sejenak dari skripsi, karena sejatinya move on dari skripsi hanya boleh dilakukan setelah semhas dari revisian, OMG. 

Jadi, di minggu kedua desember ini, alhamdulillah aku gahanya meluluu tidur-bangun-tidur-bangun untung aja gajatuh bangun....
1. Rabu

Pemilu yeay! Yang mendadak jadi hari libur nasional entah cuman jawa dong, i dunno (whhehe). Nah di hari rabu ini, aku, Indy, mas Ijal, mas Cahya berencana untuk sepeda2an keliling kota. Walaupun janjian jam 6 tapi kita baru berangkat jam stgh 8, et causa aku yang baru bangun jam 6, cari sepeda dulu dikampus (dan semuanya bocor cuy). Jam 6.15 aku baru sampai kampus, pas banget ketemu Indy yang sudah beberapa menit nunggu di depan parkiran motor, langsung deh cus ke masjid karena mas Cahya ama mas Ijal udah di masjid. Et dah, ternyata mas2 ini gantian yang ketiduran, untuk ada mas-mas jualan jus, aku minta dia buat bangunin mas2 osi satu ini, lucu deh mas cahya uda dibangunin, dia langsung liat ke arah pintu masuk mesjid terus lihat aku, aku sontak aja dadah sambil bilang, "Helo mas, yuk!" terus dengan mas Cahya melambaikan tangan juga. Lucu gak sih? maksudku banyangin deh kalau ini bukan mas Cahya, atau mungkin diliat orang lain? mungkin uda dicie-cien gitu kali ya, tapi berhubung mas Cahya sudah terasa seperti kakak sendiri dan orang-orang tau sedekat apa hubungan antar anak osi, jadi ini biasa-biasa aja. Seneng deh jadi berasa punya kakak laki-laki lagi tanpa perlu dicie-ciein orang, mau kita main cuman berduaan atau makan cuman berduaan, itu udah biasa.
Akhirnya pukul stgh 8 kami semua cus dari kampus, destinasi pertama Andhang Pangrengan, nah mas2 jus juga ikutan nih dan ternyata mas2 jus ini membantu banget! dia benerin sepedanya mas Cahya yang rada geje, benerin sepeda Indi yang berat banget, pokoknya lengkap deh semua perkakasnya dia. Setelah puas putar-putar andhang pangrengan kami lanjut cus ke tanjung ke arah taman pahlawan, nah disini aku ditunjukin jalan kecil menuju gor sama mas jus, ternyata keberadaan mas jus ini bikin sepedaan kita makin seru, dia juga beberapa kali cerita tentang kehidupannya dia sama mas Cahya, well I didn't hear it, but I think it was interinsting. Sekitar jam setengah 10 sebelum balik kampus dan pulang ke kos masing-masing, kami menyempatkan untuk nongki-nongki sambil minum kelapaa~ nikmati yaaaa! Dan yang penting ini gratissss looooh, thanks mas Ijal sama mas Cahya yang dua hari berturut-turut ngasih makanan dan minum gratis! :')


2. Kamis
Mencoba kebiasaan baru, kebiasaan bersihin sisa makanan dari sekre setelah berkegiatan. Berhubung di sekre ada buaanyak bahan makanan sisa diksar, aku mencoba berinisiatif. Apalagi coba kalau bukan masak? Bermodal tanya mama, kalau ada sisa cabe, sambel, guljaw, bawang, enakanya diapain, ternyata menurut mama enak dibuat balado, akhirnya aku memutuskan untuk membuat balado. Bermodal 15k, beli cabe kerting tambahan, telur 1/2 kg, tahu satu bungkus, asam buat ngerebus telur, dan tomat aku bertekad buat masakin anak-anak sekre sambel telur balado.
I'm so proud of my self! wkwkwk, karena akhirnya dengan perjuangan semangat 45, cabe keriting, bawang, garam, dan tomat bisa terulek lembuuuut tanpa bantuan blender! (aku terharu banget nih ternyata bisa) Oiya aku juga bikin agar buat desert nya! And finally jam 4 sore masakanku sudah siap semua. It was look delicious, walaupun ternyata menurut anak-anak aku terlalu bersemangat menaburkan garam pada baladoku, hehehe :-D Gapapa deh namanya juga belajar pake feeling, cuman ngira-ngira aja.

3. Sabtu

Nekad! karena kepingin banget nemenin mas Ijal mas Cahya Sesar camping, aku nekat ikut walaupun baru berangkat jam 12 malem, untung aja ditemenin sama Sesar. Aku dan Sesar sengaja telat karena kepingin nonton closing BIOPKMB 2015, semacam acara closing ospek mahasiswa baru yang ditutup dengan pengumuman lulus tidaknya para maba, tahun 2013 dan 2014 aku sempat menjadi panitia dan kebetulan divisiku yang bertanggung jawab meluluskan dan tidak meluluskan para maba, sayangnya karena sistem pengospekan yang berubah dipegang oleh satu angkatan, kami angkatan 2012 di tahun ini tidak memegang biopkmb sama sekali, kecuali BEM. Sebenernya ada rasa bersalah juga ninggalin, divisi ini tanpa kasih wejangan sama penerusnya, karena rasa bersala itu aku bertekad untuk dateng ke closing BIOPKMB biar ada kontribusi dikit lah, walaupun cuman rame-ramein aja hihihi. Oiya kami camping di bukit cinta, yang ternyata aku dan Sesar sama-sama tidak tahu. Bermodal berani dan niat ngecamp berdua aja kalau ga nemu2, alhamdulillahnya sekitar jam 1 kami nemu mereka juga, ada mas Ijal mas Cahya Indy sama mas Irfan (2010 juga). Yeay, malam mingguan camping mulu!
Alhamdulillah, kali ini kami dapat cuaca yang lagi cerah, bintang-bintang keluar semua tanpa rasa malu, menemeni sepi kami yang hanya berenam, menjadi lampu-lampu dari atap kami, langit. Beberapa kali Indi teriak sambil bilang, "teh itu bintang jatuh! teh ada bintang jatuh!!" Indy seneng banget kayaknya melihat pemandangan langit malam itu. Seperti biasanya, kalau langit lagi cerah gini aku lebih memilih tidur di luar dari pada di dalam tenda, apalagi hawanya ga dingin-dingin aja. Aku dan Indy tidur menggunakan matras dan SB kami masing-masing sambil menggunakan tas buat bantal, hehe sedangkan para lelaki tidur di tenda (oke, cukup tau). Entah kenapa tidur kali ini lebih nyenyak dari biasanya, sampai aku keluar dari matras, Indy aja perlu bangunin aku biar ga keblablasan ngotor-ngotorin SBku sendiri.

4. Minggu

Pulang dari bukit cinta (btw aku jadi photografer looh, hihihi, and I got some good picture) kita sempetin nongki-nongki lagi tukang pecel, kami semua kecuali Indy sepakat gapake kecombrang, semacam bunga warna pink yang ditambahin sebagai sayur di pecer, dan aku pikir rasanya pahit bingits, mungkin karena di Bandung gapernah pake kayak gini kali ya.
Sambil duduk di kursi kayu, aku khidmat mendengarkan cerita koas dari mas Ijal, mas Cahya, dan Mas Irfan.
"Aduh, aku kok males ya ngejoki distase anak" kata mas Cahya
"Nih, kamu kalau ngejoki itu jangan di obgyn capek, perlu isitirahat juga. Kalau mau ngejoki itu di anak, bedah, sama anesteti lumayan dapet banyak, hehe" kata mas Irfan ke mas Cahya.
"Emang dibayar ya mas ngejoki?" tanya Sesar bingung.
"iyalah, gini deh misal di satu stase kamu sama temen sekelompokmu dapat jatah jaga 3 kali nah ternyata temenmu gabisa kamu yang gantiin 2 kali, ya temenmu bayarlah keenakan" jawab mas Irfan. Istilah Joki, lagi sering banget aku denger berhubung mas Ijal dan mas Cahya sering banget bahas yang satu ini selain omongan jorok (saking seringnya ngomong jorok aku sampai bilang ke Indy, kalau mas Cahya sama mas Ijal ngobrol terus kamu ga ngerti itu apa, itu pasti omongan jorok), joki itu julukan buat koas yang gantiin koas lainnya jaga, karena dia bukan tukeran tapi gantiin temennya, sebagai rasa terimakasih koas ini dibayar, jadi semakin banyak kamu menjoki semakin kamu kaya, wkakakak. Nah, aku yang sedari tadi khidmat dengerin obrolan meraka jadi berencana buat ngejoki, hehe. Lumayan kan tambahan buat main, gak enak kalau buat main-main harus minta sama orang tua.

Setelah makan mas Cahya menawarkan lanjut ke pancuran tujuh, semacam tempat dengan pancuran air hangat yang jumlahnya ada tujuh. 
"Yuk, pancuran tujuh! Piye fan?" kata mas Cahya ke mas Irfan
"Ngikut bae aku" jawab mas Irfan
"Yuk mas, aku udah pake bandana ini." kata Sesar
"Yuk votting siapa yang mau ikut, Indy gimana? ngikut anak-anak aja berarti yes" tanya mas Cahya ke kita semua
"Aku ngikut yang lain mas" jawab Indy
"Aku engga" jawab mas Ijal dengan nada biasanya yang ketus banget, huh
"Aku iya, walau uda pernah ke sana, beda orang yang ke sana kan beda pengalaman" Sesar ini memang suka kayak gtu deh, -,-
"Aku engga mas" kata ku (tumben yakin)
"Nek, Ijal ora aku ora" kata mas Irfan.
Ternyata mas Ijal gak bisa karena harus menemani anak2 PMI SMA 5 pwt, tiba-tiba aku spontan pingin ikut, pingin tahu gimana anak PMR belajar. 

Pukul 10 pagi aku udah sampai kosan dan langsung siap2 pick mas Ijal up buat langsung cus ke SMALA (SMA 5), kami sampai disana  jam 11 pas, awalnya aku cuman diem sambil ngelihati mereka latihan..

Seorang pasien ditemukan bla bla bla bla, mas Ijal memberikan soal sama anak-anak PMR sambil buka HP. Aku nengok ke Hpnya aku pikir lagi lihat naskah soal, atau guide, tenryata COC hadeuh, lelaki jaman sekarang. Si anak yang lagi latih ini menjawab dengan cepat, sambil narasi apa yang dilakukan, sambil tanya juga ke mas Ijal apa yang ditemukan terus gimana?
"Periksa bagian ini, bla bla, bla, ada luka? patah tulang? bentuk? luas? darah? perubahan warna? blablabla" dengan kecepatan warbyasa, mungkin lebih cepat dari kereta ekspress.

"Mas, mas itu apa sih tadi yang diomongin cepet banget?" aku tanya mas Ijal setelah latihan sesi pertama selesa
"Aku juga awalnya gakbisa ngikutin hei," mas Ijal bukannya jawab pertanyaanku malah curhat. Hah yasudahlah, dilatihan berikutnya aku mulai rada-rada ngerti apa yang mereka omongin. Beneran deh itu cepet pake banget, mungkin kecepatan seperkian detik, huft. 

Tiba-tiba aja ada yang nanya tentang kompresi jantung, et dah spontan mas Ijal nyuruh aku yang jawab. Akhirnya aku mencoba menjawab dengan beberapa kalimat yang mas Ijal revisi, beberapa kalimatku masih berbau medis dan aku gak sadar kalau mereka belum ngerti yang begituan. Aku juga dapat kesempatan meriksa soal-soal mereka (walaupun bbrp aku salahin, dan ternyata si anak yang aku salahin protesnya ke mas Ijal) wkwkw, maap ya mas maap.

Pukul 2 siang kami selesai dilanjut shalat di masjid Jendral Soedirman, awalnya niat ke gramed tapi berhubung udah ngantung kita lanjut makan. Dan ditraktir lagi cobaa~~ jadi keenakan ni aku, makasih ya kakaks Ijal. Oiya tenryata mas Ijal ini udah hampir 1 tahun ngajar di PMR SMALA, lumayan udah bawa 1 piala buat mereka loooh

Pukul 3 sore, aku udah sampe kamar dan tertidur pulas, sangat-sangat pulass (betein si sebenrnya kalau ketiduran gini)...


Jadi beginilah minggu kedua desember yang banyak banget ditraktirnya, banyak maen, dan banyak dpt pelajaran juga pastinya..
Semoga minggu-minggu berikutnya juga menyenangkan aamiin


Yang suka maen, tapi pingin suka bljr


Hey


Comments

Popular posts from this blog

.

 Assalamu'alaikum, Alhamdulillah masih ada waktu walau sedikit untuk menuliskan semua gundah gulana di hati (cielah). Ternyata setelah 1 tahun setelah berada di tempat yang asing, hari-hari terasa lebih cepat berlalu dibandingkan 1 tahun pertama. Aku yang sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar (sapi yang berkeliaran, sampah yang harus dibakar, atau cuaca yg berubah-ubah seperti hatiku yang berubah-ubah). Aku jadi lebih enjoy dan lebih pasrah menangani pasien yang attitudenya membuat sakit hati (gak semuanya ya), menghadapi ketokan-ketokan maut yang bikin kaget, sabar menghadapi perawat atau bidan yang sering miss komunikasi denganku, atau menghadapi orang-orang yang unik. Semuanya menjadi lebih baik lagi setelah aku memutuskan untuk praktek di apotik teman, yang kemudian mengantarkanku mengenal banyak orang yang ternyata asik. Kegiatan-kegiatan IDI juga membuatku lebih bersemangat belajar. Ternyata berkenalan, sharing, dan saling konsul dengan teman sejawat itu bisa menjadi mo

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus sam

Mencoba hidup sehat versi Heidi

 Assalamu'alaikum,  Akhir-akhir ini masyarakat sudah banyak yang sadar dan "mencoba" pola hidup sehat, terutama di daerah perkotaan. Alih-alih ingin sehat, turunnya timbang badan juga merupakan tujuan utama orang-orang mengubah pola hidupnya. Sejak tahun 2018 begitu pindah dari kota belajarku tercintah (Purwokerto) ke Jakarta. Aku mengalami perubahan dratis pola makan, menjadi sangat tidak sehat. Minuman boba, es kopi ala2 kenangan masa lalu yang suram, atau fast food yang tinggal kepeleset dapet membuatku kalap. Dari yang setiap minggu lari sore menjadi setiap minggu minum boba dan makan gorengan, Berat badanku yang masih di angka 50an melonjak dratis ke angka 60an. Sampai-sampai masalah jerawat yang sudah solved tiba-tiba muncul lagi dan muncul berbagai macam alergi kulit lainnya. Antibiotik yang awalnya fine2 aja tiba2 bikin alergi. Sampai pada akhirnya tubuhku memborantak, luka kecil di kaki berubah jadi eksim parah yang menyerang seluruh tubuh, sampai banyak yang men