Skip to main content

H-1 Liburan, LPJ dan Proposal pembuat galau dan Rp.200 yang disalahkan

Assalamu'alaykum, hari ini saya akan menceritakan sebuah pengalaman konyol ini dengan seorang sahabatnya dari pwt sebut saja Fita.
Ya, hari itu dengan ogah-ogahan sy janjian sama Fita untuk meminta ttd dari Presbem kam tercinta, Mas Lutfi, dan Kajur, Dekan, serta, PD3 yang terhormat. Sebenernya sih semua proposal sudah dittd tinggal, LPJ yg salah tulis, dan proposal LPJ titipan mbak Ai. Akhirnya, karena gada pulsa Fita yg kali ini maju buat sms mas Lutfi dan Pak Dayat (pembina OSIPITAL) buat minta ttd.

1. Hah, telat
Pukul 13.15, kami sudah berdiri tepat di depan ruang kuliah mas Lutfi, Fita yang rada bete2 gimana gtu karena kami telat datang yg berarti harus nunggu 2 jam buat minta ttd mas Lutfi yg sekarang lagi belajar di ruang kuliah. 
Heidi : Aduh Fit, uda disms, uda bales blm?. Tenang pasti mas Lutfi keluar kok
Fita : Ini udah hei, belum dibales tapi. Hei, kalo mas Lutfi tipe org yang gamau buka sms waktu kuliah gmn?
Heidi : Tenang aja, pasti keluar kok. Percaya deh, aku tahu kok mas Lutfi pernah bales sms ku waktu mnta proposal rafting kemaren. (Dengan nada sok-sokan kenal banget sama mas Lutfi, padahal kenal cuman karena pernah ikt magang kastrat)
FIta : Okeoke..
Tiba-tiba datang lah seorang caraka dari ruangan sebelah, terus nanya, "Ngapain dek?". Kami dengan polos menjawab sambil menunjukkan harapan besar kami buat ketemu presbem tercinta kami. Namun, naas ternyata caraka ini malah mematahkan semangat kami dan membuat aku jadi malu sendiri karena udah ngasih harapan kosong ke si Fita ini, beliau bilang, "Aduh, ini baru aja masuk dek, keluarnya baru 2 jman lagi". Glek, aduh aku hampir aja panik, karena ga tega liat Fita yg sudah sedkit bete gimana gtu. Dengan gaya sok cool, aku mencoba untuk tetap tenang tanpa melihat si Fita yang masih terlihat bete apalagi dia masih kekeh mau pulang ke srbaya sore itu.

2. Proposalmu itu krg satu fit....
Nah kali ini gantian Fita yang kena, waktu aku iseng meriksa-meriksa proposal dia. Ternyata eh ternyata itu proposal kurang 1 rangkap lagi, akhrinya dengan terpaksa si Fita ini ke tukang fotokopian buat nge kopi tuh proposal satu lagi.

Gak beberapa setelah Fita pergi, mas Lutfi keluar dengan kemeja merahnya yang menurutku membuat mas Lutfi ini keliatan lebih keren dari biasanya, kalau kata aku sih, hmm.. kayak bos-bos gitu. Oke, alihkan pembicaraan kita, fokus hei fokus. Nah, setelah meminta maaf mas Lutfi langsung memeriksa LPJ dan proposal yang ingin kami bubuhkan ttd mas Lutfi, namun kejadian naas kembali terjadi. Dengan nadanya yang seperti biasa, mas Lutfi bilang, "Aduh, dek ini salah urutannya, nah yang ini harusnya ketua bukan kepala Pak ****** gakan mau ttd", 
"Yaah mas berarti ini gada yang bisa di ttd ya?" jawabku kecewa
"Iya hei, maaf ya" jawab mas Lutfi
"Oh gitu ya mas, maaf y mas. Maaf udah ngerepotin." kataku

Akhirnya mas Lutfi masuk kembali ke kelasnya, dengan perasaan kecewe dan sadar kalau penungguan panjangku ini samaa Fita useless sekali, akhirnya demi membuat penungguan ini tidak useless, maka dengan gesit cepat dan anggun akupun masuk ruang lapkom dan mencoba untuk memperbaiki proposal dan LPJ yang salah ini..


3. Itu mujurmu hei, FB bisa kebuka

Sampai di lapkom, ak langsung ambil PC nomer 16 dan membuka yahoomail karena di situlah aku menyimpan file LPJ dan proposal. Namun naas, tuh file jelek banget dan klo dibuka hasilnya aduh ngenes lah jelek banget.
Aha, aku tahu, semoga ini berhasil. Pikirku diikuti dengan munculnya lampu bulat yang 24 watt. Sambil harap2 cemas, FB bisa dibuka (sekilas info, di kampus ini wifi atau lapkom biasanya gabisa buka fb, tp ada waktu tertentu yang gatau kenapa mungkin itu mas2 penunggu lapkom pingin buka fb juga, di mana fb bisa diakses oleh umum). Tanpa menyadari kebejoanku ini, aku menyelesaikan tugas dengan cepat, dan bbrapa kemuadian Fita dateng sambil marah, "Hei, ini ya perpus?"
"Eh, ini lapkom fit, tadi salah tulis deh kayaknya" jawabku.
"Huh, salah tulis tuh, Aku udah nyari2 kamu di perpus." 
"Iye2 maap"
"Eh, tumben FB bisa kebuka." kata Fita tiba2.
"Iya nih, Alhamdulillah lah bisa ini file LPJ ada di FB soalnya."
"Idih, beruntung kamu hei, hahaha." sambil ketawa cengengesan, aduh rupanya Fita ini dalam keadaan cengengesan, ternyata Fita ini udah frustasi akibat keinginannya untuk lekas pulkam.

Setelah menlog out akupun langsung, ke meja print an dan mengeprint beberapa lembar kertas, tiba-tiba aku teriak, "Omg omg.. Fit!!" sambil menghentikan print eranku, "Logo OSI gada priwe priwe!!!"
"Yaudah, benerin lagi" kata Fita sedikit panik
"Aduh, ini FB udah aku log out, kalau gabisa dibuka gimana?" sambil buka FB lagi dan harap2 cemas
"Aduh hei, kalau bejomu ilang gimana?" tanya Fita
"Bismillah, bismillah bismillah"
AKHIRNYAAA kami bisa membuka FB kembali, ayee ayeeee.. lagi bejo gw. :D


4. Kebejoan kami harus digabungkan dulu

Dengan kesal, aku bolak balik kompi buat nge print-fb ngeprint-fb, akhirnya aku putus asa gara2 logo terus2an ga ke print, sambil nyerocos ketus, aku bilang ke Fita kalau mending dia yang ngeprint mungkin aku udah ga mujur lagi. Akhirnya gantian Fita yg maju ke meja printan, tapi baru beberapa detik, Fita teriak-teriak, "Hei, ini fdnya gamasuk, ke priwe?" (rupanya kepriwe ini jadi bahasa gahul diantara aku sama Fita selain panggilan jon).

Akhirnya aku langsung lari dengan kecepatan extra cepat dan mencopot fd itu lalu memasukkannya kembali bagaikan seorang tukang bangunan yang sedang memaku bagian apalah itu namanya sehingga terciptalah sebuah bangunan yang luar biasa indah. Yap, dengan keahlian tanganku yg entah mengapa cocok sama brg2 berbau elektrolik akhirnya itu fd masuk juga dan kebaca di kompi, sambil pergi dan menggerutu aku bilang, "Mungkin Fit, kmu bruntung dibagian printer tapi tanpa aku kamu gakan bener2 beruntung, kita harus menyatukan keberuntungan ini."

5. Ingin rasanya mengejar mas Lutfi kayak disinetron2

well, yg ini dramatis banget mungkin mas2 lapkom ini ingin rasanya mengeluarkan kami berdua sambil teriak, "Kalian jangan pernah menginjakkan tempat ini lagi!!" sambil melemparkan tas kami keluar kelas, kayak film2 komedi dramatis gitu. Saking keselnya, denger ketawaan dan teriakan kami yang kampungan dan penuh dramatisir, entah mengapa hari ini aku dan Fita sedikit tidak wajar bahkan saat mau pulang aku sempat membukan freezer tmpt jualan mnum di perpus dan mamasukkan mukaku di sana biar dingin, untung gada yg liat.

Nah, mari dengarkan cerita ku. Setelah selesai mengeprint dengan benar, aku dan Fita yang mendengar suara senior2ku yg tingkat 2 (mas Lutfi itu tingkat 2) sudah plg langsung buru2 nyelipin kertas itu ke proposal dan LPJ kami, dengan cepat aku langsung membayar mas2 itu dengan duit Rp 4.200,-. Dengan kekekuatan gadis strong ala mapala aku berlari ke arah pintu, langsung membuka pintu lapkom, dan mencari2 di mana keberadaan mas Lutfi. Tapi, naas eh naas mas Lutfi sudah melaju kencang dengan sepedanya. Di saat2 seperti itu,, ingin rasanya aku teriak, "Mas Lutfi!!!!!! Mas Lutfi!!!! tunggggguuuuuuu!!" sambil lari2 cepet kayak di sinetron2 gitu, kalau ada yg rekam mungkin bagus klo di slow motion, tapi karena kondisi di sana penuh dengan senior, aku jelas ga mau, bukan karena aku malu tapi karena gengsi, huh.

Tapi untunglah beberapa saat kemudian si Fita berhasil sms mas Lutfi dan kebetulan mas Lutfi balik lagi ke kampus, jadi yap!! selesailah tugas pertama kami membubuhkan ttd presbem kami yang kece.


6. Mas2 ini jauh lebih ganteng FIT!

Oke, ini adalah cerita di mana aku dan Fita jarang lakukan, karena jujur ini cukup memalukan. Sambil nunggu loading ngenet di lapkom, aku bisik2 ke Fita
"Fit, fit, itu mas2 lapkom" Kataku sambil bisik2 dan senyum2 picik
"Kenapa hei?" sambil senyum2 nakal gimana gitu
"Aduh masa ga ngerti?"
"Hahaha, aku ngerti hei. Yg mana? Yang arab itu?" kata Fita
"Bukanlah, yang arab itu ma jutek!! Aku gangeceng loh ya, cuman yang di tengah itu ganteng ya fit! Coba tinggian dikit"
"Engga hei, itu loh yg diujung yg pake kacamata!" sahut Fita kekeh
"IIh.. yg tengah Fit. Beneran deh!!!" kataku ngeyel
Beberapa menit kami habiskan dengan berkekehan membandingkan mas2 ganteng yang mungil dan mas2 ganteng yang berkacamata itu, kami sama kekeh dengan pendapat masing2 sambil ketawa2, bukan hanya ketawa kecil, tapi ketawa besar, ngakak malah. Huh, annoying sekali kami siang itu!

7. Kmu yakin pulang fit?

"Fit yakin pulang? belum ada ttd pak Dayat tuh!" tanya ku sama Fita yang lagi mesen tiket balik ke surabaya eh Sidoarjo
"Yaaaah gimana ya, hmm.. gatau ah aku pingin pulang pokok e!" jawab Fita. Sebenernya disaat seperti ini Fita galau, dan aku juga. Kami sama2 pngin cepet2 menyelesaikannya tapi kami juga hars secepatnya balik ke kota masing2. 
"Yaah, kalau ada apa2 kmu yang ngurus ya! ini nanti aku simpen di kosan klo nnti pas kmu balik dekan masih ada nnti kmu ambil aja LPJ sama Proposalnya dikosku nnti minta ttd pak Dayat ters Dekan, dll. ok?" sahutku lega nan ga bertanggungjawab.
"Yaudah nnti mu bilang ke mbak2 kosanmu dlu ya aku mau ambil!" jawab Fita

Akhirnya tanpa rasa bersalah, kami pun memutuskan untuk pulang ke kota masing2 pada keesokan harinya. Hehehehe :D

8. Dompetku Ilaaaaaaaaaaaaaang!!!!

Saat sedang makan di sebuah warung Ramesan, aku yang merasa sangat lapar mesan banyak makanan dan menghabiskannya dalam waktu yang normal2 saja. Pas mau bayar, aku mengorek2 tas ku. dan u know what?? Dompetku ra ana!!!! Rasanay pupus sudah harapanku.. uangkuuu.. bonkuuu.. huhuhuhuhuhu
Sejak itu aku mulai menyalahka duit 200 perak yg aku keluarkan dari dompet, yg waktu itu gr2 duit itu aku jadi mengeluarkan dompet dan mungkin lupa meletakkannya saat di lapkom. Fita yang kayaknya miris tapi malah ketawa ketiwi sambil bilang, "Bedoa  hei, udah tobat tobat!" kata Fita sambil cengegesan.
"Aduh, duitnya sih ga seberapa aku gajadi ambil duit juga, tapi bonnya itu looooh, itu buat data bendahara fit!!!" jawabku ketus
"Ternyata dompetmu itu lebih berharga ya hei, dibandingkan keliatannya, ga kayak dompetku" sahut Fita yang sepertinya sedikit ngede.
"Bedoa  hei, udah minta maaf sana banyak dosa tuh!" kata Fita lagi sambil cengegesan
Parah tuh bocah, temen menderita malah seneng!! Kepriwe sih!

9. Pokoknya nanti semua harus traweh sambil doain aku!!!

Abis pulang makan (yang dibayarin Fita dlu) kami langsung capcus ke salah satu mapal di pwt, sebut saja KMPA. Di sana lagi banyak mas2 ngumpul gitu, mau nyebar undangan. Well, aku yg masih berduka cita cuman di sana sebentar dan mnjem motor Fita buat balik ke kampus ngomong ke satpam, sampe akhirnya satpam itu bukain pintu lapkom dan ikut nyari dompetku sayang dompetku malang, tapi sayangnya gada. Ah, aku langsung lemas, letih, gak berdaya, dan menyalahkan kecengengesanku td siang yg aku yakini awal dari segala kehilangan ini.

Sesampainya di KMPA, mas IIn, mas Copet, Mas Naufal, dan Fita lagi maen kartu, mas Copet yang lihat wajahku pasrah langsung bilang,
"Ya jangan gitu wajahny hei, hahaha" aduh makin hancur hati ini
"Pokoknya nanti kalau jadi puasa besok, mas2 semua harus taraweh abis itu doain aku!!!" kataku ketus.

10. Well, aku masih kesel sama mas2 itu..

Jadi, ada salah satu mas2 mapala yang aku sama Fita pnya dendam pribadi. Yang satu ini rahasia, nah mas2 (bahkan aku ga mau inget namanya) tiba2 gangguin aku sambil bilang mau kenalan, padahal udah jelas2 kenal ya walaupun gatau namaku. Mas Aziz sempet mencie2kan, tiba2 mas2 ini bilang klo aku suka hal yg magic2, awalnya aku bingung tapi mas2 itu langsung menunjukkan sebuah bedak bayi yang baisanya aku bawa, yang emang ada kata magic2nya gitu. 

Well, aku yg masih temperamen sama mas2 ini langsung, bilang kemas2 itu "Balikiiiin mas!!!" dengan suara cemprang yg bikin org ketawam sebenarnya aku pnginnya suara nya terdengar sangar gimana gitu, yah tapi nasib yang keluar kayak suara kucing diinjek ekornya. Huh!! ya, akhirnya karena males berurusan sama mas yg satu itu, aku merelakan bedak  bayi yg baunya aku suka itu. Dan sampe skrg belum ketemu penggantinya, huhuhu.

11. Doa Rima terwujud dengan sempurna

Setelah mengalami 2 kejadian kurang menyenangkan, ya dompet ilang ya bedak ilang. Aku pulang ke kontrakan, sambil masuk dengan lesu aku merajuk ke Rima sambil bilang, "Rim, dompetku ilang". Seketika orang-orang dikontrakan kaget dan menunjukkan wajah bela sungkawan yg mungkin sedikit dibuat2 karena beberapa detik kemudian suasana kembali seperti semula seolah tidak ada apa2.
"Doain kek!" sambil ngomel lagi aku membereskan tas dll. Rimapun berdoa, "Semoga dompet Heidi ketemu. Aamiin." Gak beberapa lama kemudian dompetku ketemu, ada di kamar ternyata. Jadi dompetnya ketinggalan di kamar waktu aku balik buat ngambil helm. hehehe :D. Seketika aku merasa malu dan berdosa, karena udah membuat banyak korban atas kebeteanku cuman gara2 dompet yang gak jadi ilang, apalagi sama duit 200 rupiah itu yg udah aku salah2kan melulu. Maaf ya Fit, mas Iin, dkk






Di malam yang panas, di tmpt pakde


HDM

Comments

Popular posts from this blog

.

 Assalamu'alaikum, Alhamdulillah masih ada waktu walau sedikit untuk menuliskan semua gundah gulana di hati (cielah). Ternyata setelah 1 tahun setelah berada di tempat yang asing, hari-hari terasa lebih cepat berlalu dibandingkan 1 tahun pertama. Aku yang sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar (sapi yang berkeliaran, sampah yang harus dibakar, atau cuaca yg berubah-ubah seperti hatiku yang berubah-ubah). Aku jadi lebih enjoy dan lebih pasrah menangani pasien yang attitudenya membuat sakit hati (gak semuanya ya), menghadapi ketokan-ketokan maut yang bikin kaget, sabar menghadapi perawat atau bidan yang sering miss komunikasi denganku, atau menghadapi orang-orang yang unik. Semuanya menjadi lebih baik lagi setelah aku memutuskan untuk praktek di apotik teman, yang kemudian mengantarkanku mengenal banyak orang yang ternyata asik. Kegiatan-kegiatan IDI juga membuatku lebih bersemangat belajar. Ternyata berkenalan, sharing, dan saling konsul dengan teman sejawat itu bisa menjadi mo

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus sam

Mencoba hidup sehat versi Heidi

 Assalamu'alaikum,  Akhir-akhir ini masyarakat sudah banyak yang sadar dan "mencoba" pola hidup sehat, terutama di daerah perkotaan. Alih-alih ingin sehat, turunnya timbang badan juga merupakan tujuan utama orang-orang mengubah pola hidupnya. Sejak tahun 2018 begitu pindah dari kota belajarku tercintah (Purwokerto) ke Jakarta. Aku mengalami perubahan dratis pola makan, menjadi sangat tidak sehat. Minuman boba, es kopi ala2 kenangan masa lalu yang suram, atau fast food yang tinggal kepeleset dapet membuatku kalap. Dari yang setiap minggu lari sore menjadi setiap minggu minum boba dan makan gorengan, Berat badanku yang masih di angka 50an melonjak dratis ke angka 60an. Sampai-sampai masalah jerawat yang sudah solved tiba-tiba muncul lagi dan muncul berbagai macam alergi kulit lainnya. Antibiotik yang awalnya fine2 aja tiba2 bikin alergi. Sampai pada akhirnya tubuhku memborantak, luka kecil di kaki berubah jadi eksim parah yang menyerang seluruh tubuh, sampai banyak yang men