Salah satu puisi Gus Mus yang paling saya suka, menurut saya puisi ini menyampaikan keluhan masyarakat terhadap para pemimpinnya, walaupun puisi ini sudah lama ada sebelum reformasi, namun menurut saya puisi ini masih sangat relevan dengan keadaan saat ini.
Kau ini
bagaimana…
Kau bilang aku
merdeka
Tapi kau
memilihkan untukku segalanya
Kau ini
bagaimana…
Kau suruh aku
berfkir
Aku berfikir
kau tuduh aku kafir
Aku harus
bagaimana…
Kau suruh aku
bergerak
Aku bergerak
kau waspadai
Kau bilang
jangan banyak tingkah
Aku diam saja
kau tuduh aku apatis
Kau ini
bagaimana…
Kau suruh aku
memegang prinsip
Aku memegang
prinsip
Kau tuduh aku
kaku
Kau ini
bagaimana…
Kau suruh aku
toleran
Aku toleran kau
tuduh aku plin-plan
Aku harus
bagaimana…
Kau suruh aku
bekerja
Aku bekerja kau
ganggu aku
Kau ini
bagaimana
Kau suruh aku
taqwa
Tapi khotbah
keagamaanmu membuatku sakit jiwa
Kau suruh aku
mengikutimu
Langkahmu tak
jelas arahnya
Aku harus
bagaimana
Aku kau suruh
menghormati hukum
Kebijaksanaanmu
menyepelekannya
Aku kau suruh
berdisiplin
Kau
mencontohkan yang lain
Kau bilang
Tuhan sangat dekat
Kau sendiri
memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat
Kau bilang kau
suka damai
Kau ajak aku
setiap hari bertikai
Aku harus
bagaimana
Aku kau suruh
membangun
Aku membangun
kau merusakkannya
Aku kau suruh
menabung
Aku menabung
kau menghabiskannya
Kau suruh aku
menggarap sawah
Sawahku kau
tanami rumah-rumah
Kau bilang aku
harus punya rumah
Aku punya rumah
kau meratakannya dengan tanah
Aku harus
bagaimana
Aku kau larang
berjudi
permainan
spekulasimu menjadi-jadi
Aku kau suruh
bertanggungjawab
kau sendiri
terus berucap Wallahu A’lam Bis Showab
Kau ini
bagaimana..
Aku kau suruh
jujur
Aku jujur kau
tipu aku
Kau suruh aku
sabar
Aku sabar kau
injak tengkukku
Aku kau suruh
memilihmu sebagai wakilku
Sudah ku pilih
kau bertindak sendiri semaumu
Kau bilang kau
selalu memikirkanku
Aku sapa saja
kau merasa terganggu
Kau ini
bagaimana..
Kau bilang
bicaralah
Aku bicara kau
bilang aku ceriwis
Kau bilang
kritiklah
Aku kritik kau
marah
Kau bilang
carikan alternatifnya
Aku kasih
alternative kau bilang jangan mendikte saja
Kau ini bagaimana
Aku bilang
terserah kau
Kau tak mau
Aku bilang
terserah kita
Kau tak suka
Aku bilang
terserah aku
Kau memakiku
Kau ini
bagaimana
Atau aku harus bagaimana
source : https://ntt.kemenag.go.id/opini/59/kau-ini-bagaimana-atau-aku-harus-bagaimana
Puisi-puisi Gus Mus memang terasa lebih "berat" dibandingkan karya puisi lain yang saya nikmati. Namun, puisi inilah yang membuat saya jatuh cinta pertama kalinya terhadap puisi. Dikenalkan oleh kakak saya (osipital), mas Ijal. Kau ini bagaimana atau aku harus bagaimana pernah menjadi playlist yang selalu saya putar di masa semester I-II. Puisi ini mengantarkan saya menemukan puisi-puisi lain yang ternyata membuat saya ketagihan.
Jumat malam,
HDM
Comments
Post a Comment