Skip to main content

BHL 2 : Sebuah akhir blok yang menyenangkan

Some people say BHL is too short, but I say, BHL 2 is too fun

Oke.. kali ini aku akn menceriatakan tentang sebuah blok yang wajib ada disetiap semster dari 2-7. Namanya BHL alias Bioethic and Health Law tapi banyak yg nyingkat jadin Blok Hendak Libur aku sih lebih suka kalau BHL jadi the Beauty of Heidi's Life. Norak sih tapi aku ga peduli :P

Nah di akhir semester 3 ditutup sama BHL 2, walapun BHL 2 cuman 5 hari aja tapi blok ini unik dari yang lain. Yah, walaupun pada awalnya males juga disuruh wawancara waria trus dibikin diari. Ternyata, kemaren Jumat abis UTU, pameran diary dari kelompok2 aku dan yang lain (yg mewancarai pengemis, WTS, dkk) menarik juga, rame lagi, hmm.. rasanya kayak di pentas seni.

Jadit teringat gimana gilanya kelompok ku, Ratna, Ummu, Davira, sama Azka mulai dari cari Waria malam2, ngerjain diary sambil gantian tidur. Gimananya betenya aku gara2 beli spidol mahal yang baru dipake sekali rusak, ngenesnya hasil buku diary kami yg awalnya miris kayak amplas, ataupun makan bareng di rumah Ummu sambil ngacak2in ruang tamunya.. Walaupun capek sampe2 kami menyamakan BHL 2 sama kayak DMS yang lama 6 minggu, tapi ga dipungkiri BHL 2 ini rame banget!!! Apalagi, hasil kesan pesaku di diary yang menurutku lumayan rapih dan bagus..

Oiya, waktu lagi pameran karena udah mulai bosen liatin yg lain akhirnya aku, Rima, Neni memutuskan untuk duduk. Gara2 serbuk kelap kelip yang aku bawa kami semua jadi saling cemong cemongin muka, sambil manggil org lain buat jadi korban berikutnya. Nih ada Fita, Dinda, Ririn, Agustin, Revi yang menyusul. Terus kami mendeklarasikan bahwa kami ini adalah grup dangdutan, (aduh norak banget)


Jam 3 teng, kami seangkatan kumpul di kelas. Satu lagi nih yang khas dari BHL 2, bu Woro, PIC kami mengadakan yg namanya penutupan blok, sambil ngumumin pemenang dari project art (yg bkin diary itu) yah kelompokku gak menang, iri nih liat yg menang dikasih gelas cantik BHL 2. Tapi gpp sih yang penting, funnya BHL 2 ini bener2 perfect buat mengakhiri semester 3 yang penuh dengan ketegangan, maklum di semster ini kmi baru mulai masuk blok klinis. Terimakasih bu Woro, dr. Yeni juga yang sudah mendesain BHL 2 ini sampai bisa semenyenangkan ini.


Menit-menit sebelum pengumuman pemenang Project Art

Comments

Popular posts from this blog

.

 Assalamu'alaikum, Alhamdulillah masih ada waktu walau sedikit untuk menuliskan semua gundah gulana di hati (cielah). Ternyata setelah 1 tahun setelah berada di tempat yang asing, hari-hari terasa lebih cepat berlalu dibandingkan 1 tahun pertama. Aku yang sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar (sapi yang berkeliaran, sampah yang harus dibakar, atau cuaca yg berubah-ubah seperti hatiku yang berubah-ubah). Aku jadi lebih enjoy dan lebih pasrah menangani pasien yang attitudenya membuat sakit hati (gak semuanya ya), menghadapi ketokan-ketokan maut yang bikin kaget, sabar menghadapi perawat atau bidan yang sering miss komunikasi denganku, atau menghadapi orang-orang yang unik. Semuanya menjadi lebih baik lagi setelah aku memutuskan untuk praktek di apotik teman, yang kemudian mengantarkanku mengenal banyak orang yang ternyata asik. Kegiatan-kegiatan IDI juga membuatku lebih bersemangat belajar. Ternyata berkenalan, sharing, dan saling konsul dengan teman sejawat itu bisa menjadi mo

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus sam

Mencoba hidup sehat versi Heidi

 Assalamu'alaikum,  Akhir-akhir ini masyarakat sudah banyak yang sadar dan "mencoba" pola hidup sehat, terutama di daerah perkotaan. Alih-alih ingin sehat, turunnya timbang badan juga merupakan tujuan utama orang-orang mengubah pola hidupnya. Sejak tahun 2018 begitu pindah dari kota belajarku tercintah (Purwokerto) ke Jakarta. Aku mengalami perubahan dratis pola makan, menjadi sangat tidak sehat. Minuman boba, es kopi ala2 kenangan masa lalu yang suram, atau fast food yang tinggal kepeleset dapet membuatku kalap. Dari yang setiap minggu lari sore menjadi setiap minggu minum boba dan makan gorengan, Berat badanku yang masih di angka 50an melonjak dratis ke angka 60an. Sampai-sampai masalah jerawat yang sudah solved tiba-tiba muncul lagi dan muncul berbagai macam alergi kulit lainnya. Antibiotik yang awalnya fine2 aja tiba2 bikin alergi. Sampai pada akhirnya tubuhku memborantak, luka kecil di kaki berubah jadi eksim parah yang menyerang seluruh tubuh, sampai banyak yang men