Skip to main content

Malam Minggu Miko

Yeeeeah, salam liburan. *mengingat liburan tinggal menghitung hari*

Hari ini sy akan sedikit bercerita tentang sebuah serial komedi atau apalah yg mirip kayak komedi awas ada sule, yg hanya berdurasi sekitar 10 menitan. Judulnya, Malam Minggu Miko. Nah, di serial komedi ini mencerita tentang malam minggu absurd seorang cowok yaitu Miko yg diperanin ama Raditya Dika dan temennya Rian (Ryan Adriandhy, kalau gasalah pemenang stand up comedy), serial ini ditanyangin di kompas tv setiap *entahlah aku pun gatau* yg pasti aku lebih suka nnton di di youtube.
Cerita sedikit tentang Raditya Dika sebenernya aku gak terlalu suka baca tulisannya, emg sih lucu tapi aku memang ga terlalu suka baca buku2 yg isinya kayak gitu, kadang2 suka mikir ini beneran ga sih atau boongan?
Tapi, aku mulai jatuh cinta *eits, mksudnya bukan jatuh cinta2an gitu ya* sama Raditya Dika waktu nnton stand up comedy, walaupun kadang terlihat garing, tapi ini mulut ga berhenti ketawa. Gatau juga kenapa, atau mungkin efek dari org2 disekitar yg ketawa ngakak? ah entahlah, yg pasti kadang2 aku suka ikut ketawa cuman gara2 ngeliat org ketawa. Entah kenapa, kyk ada suatu rangsangan buat ketawa tiap org lain ketawa dlm satu keadaan yg sama.

Baru-baru ini, sy ngubek2 isi laptop yg ada filenya sepupu eh tau2 ketemu nih pilem. Lumayan lah, di tonton juga, wew ternyata lucu juga kalau menurut pandangan sy sih lebih lucu ini dari pada Awas ada Sule, Abdel dan Temon, atau yg mirip2 gitu. Yah, walaupun cuman beberapa menit aja tapi uda cukup bikin mulut ini tertawa. ----Oh ya, ngomongin tentang serial ini ternyata Raditya Dika mau bikin film dari serial ini judulnya, "Cinta dalam Kardus".---Yang pasti, serial ini bisa bikin sy ketawa ketiwi sedikit melepas kejenuhan *mikirin tugas* yg tak kunjung selesai.

Dari sekian banyak ini salah satu video dari youtube yg bikin sy ngakak gara2 liat ekspresinya si Miko yg kocak abis abis. Haha


Comments

Popular posts from this blog

.

 Assalamu'alaikum, Alhamdulillah masih ada waktu walau sedikit untuk menuliskan semua gundah gulana di hati (cielah). Ternyata setelah 1 tahun setelah berada di tempat yang asing, hari-hari terasa lebih cepat berlalu dibandingkan 1 tahun pertama. Aku yang sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar (sapi yang berkeliaran, sampah yang harus dibakar, atau cuaca yg berubah-ubah seperti hatiku yang berubah-ubah). Aku jadi lebih enjoy dan lebih pasrah menangani pasien yang attitudenya membuat sakit hati (gak semuanya ya), menghadapi ketokan-ketokan maut yang bikin kaget, sabar menghadapi perawat atau bidan yang sering miss komunikasi denganku, atau menghadapi orang-orang yang unik. Semuanya menjadi lebih baik lagi setelah aku memutuskan untuk praktek di apotik teman, yang kemudian mengantarkanku mengenal banyak orang yang ternyata asik. Kegiatan-kegiatan IDI juga membuatku lebih bersemangat belajar. Ternyata berkenalan, sharing, dan saling konsul dengan teman sejawat itu bisa menjadi mo

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus sam

Mencoba hidup sehat versi Heidi

 Assalamu'alaikum,  Akhir-akhir ini masyarakat sudah banyak yang sadar dan "mencoba" pola hidup sehat, terutama di daerah perkotaan. Alih-alih ingin sehat, turunnya timbang badan juga merupakan tujuan utama orang-orang mengubah pola hidupnya. Sejak tahun 2018 begitu pindah dari kota belajarku tercintah (Purwokerto) ke Jakarta. Aku mengalami perubahan dratis pola makan, menjadi sangat tidak sehat. Minuman boba, es kopi ala2 kenangan masa lalu yang suram, atau fast food yang tinggal kepeleset dapet membuatku kalap. Dari yang setiap minggu lari sore menjadi setiap minggu minum boba dan makan gorengan, Berat badanku yang masih di angka 50an melonjak dratis ke angka 60an. Sampai-sampai masalah jerawat yang sudah solved tiba-tiba muncul lagi dan muncul berbagai macam alergi kulit lainnya. Antibiotik yang awalnya fine2 aja tiba2 bikin alergi. Sampai pada akhirnya tubuhku memborantak, luka kecil di kaki berubah jadi eksim parah yang menyerang seluruh tubuh, sampai banyak yang men