Skip to main content

Gara-gara kunjungan tokoh

Selamat pagi, siang, dan malam blogku tersayang..
Hari ini sy akan mencoret2 anda dengan cerita kunjungan tokoh pada hari Kamis 25 Okt 2012

Pertama kai bertemu dr. hendr Budiyantono, Sp.OG di ruang bersalin Margono nyangkanya wawancaranya bakalan garing dan bikin ngantuk, abisnya wajah dr. Hendro itu serius banget. Tapi, ternyata engga! malah rame banget.
Pas beliau memperkenalkan diri dan mempersilahkan ada yang mau bertanya atau tidak, ternyata tidak ada yg mau bertanya *numb* *numb* sampai akhirnya ketua rombongan kita yaitu Lathif *terimakasihbanyak* mengajukan pertanya ttg awal2, proses, dan alasan mengapa mendirikan FK UNSOED yg sekarang aku ngampus di sana.
Ternyata subhanallah sekali, beliau-beliau 7 dokter yang mengusahakan berdirinya FK UNSOED itu perjuangannya benar-benar super. Nah, setelah beliau selesai jelasi ttg awal mula berdirinya FK UNSOED, beliau cerita mengapa beliau bisa seperti sekarang. Jadi ceritanya dulu beliau itu lulusan dari FK UNDIP terus selama di FK UNDIP beliau itu aktif di BEM gitu dan pernah jadi ketua MPM yaitu MPRnya mahasiswa. *keren banget*, setelah jadi dokter beliau menikah, (tahun 1980) terus mencari daerah terpencil *kalau gasalah* di Banyumas, yang jalannya jelek, ya pokoknya pelosakan sangatlah. Di sana beliau itu selain ngobatin orang tapi ngajarin dukun-dukun yang ada di tempat itu. Waktu beberapa tahun berlangsung beliau dapet beasiswa di Australi, lalu beliau ngambil spesialis kandungan. Beberapa tahn di sana, pas pulang dalam kondisi belum banyak uang beliau diajak ibunya buat pergi haji, walaupun dengan berat hati beliau pun mengikuti kata-kata ibunya. Intinya beliau itu nurut sama ibunya.
Pas haji, beliau berdoa sama Allah yg intinya "Ya Allah tempatkanlah saya di tempat yang terbaik dan berkah buat saya". Pulang dari sana, entah bagaimana prosesnya beliau dibantu ama banyak orang buat bikin klinik atau rumah sakit bersalin, bener-bener diijabah doanya.
Terus dr. Hendro juga cerita kalau bisa setiap jam 3 bangun shalat tahajud trus ngaji bbrp lembar, jangan lupa juga olahraga *keren banget*. Satu lagi beliau pernah diminta arbosi anak orang karena hamil di luar nikah, tapi ternyata beliau ga mau.. SQnya subhanallah banget..
Selama wawancara itu, beliau nasihatin kalau kita sebagai manusia itu jangan sampai sehari tanpa melakukan hal yang berguna bagi orang lain. Kita juga harus menyeimbangkan antara jasmani dan rohani jangan lupain rohani.. soalnya rohani itu paling penting. "Jangan hanya IQ tapi harus SQ juga," kata dr. HendroSetiap hari kita bertanya pada diri sendiri, "Apa yg telah kita berikan?" , setiap hari harus bertambah baik jangan sampai diem disitu apalagi mundur *Naudzubillah* intinya jangan jadi orang yang berugi. Oiya satu lagi yang paling, penting ikuti kata mama, karena Ridha Allah itu Ridha orang tua terutama mama.

Sedikit curcol, malamnya waktu sy ditinggal berdua ama mbak Tika sama temen2 sekontrakan niatnya mau nginep di rumah temen. Tapi ternyata eh ternyata, mama telpon, waktu cerita mau pergi ke rumah temen dan ninggalin mbak Tika, mama langsung marah, katanya sih tega banget ninggalin orang di rumah sendirian, trus sy tanya ke mbak Tika, ternyata dia memang sudah biasa ditinggal sendirian. Sy udah jelasin panjang lebar sama mama, tapi ttep aja gadibolehin, yaudah karena saya inget nasihat dr. Hendro akhirnya sy gajadi pergi deh.

Yah, intinya dari cerita saya hari itu, untuk sy pribadi merupakan satu hal yang memotivasi merubah pikiran sy dari yg mau belajar keras karen ingin berprestasi tp jadi karena ingin mengobati pasien dengan baik dan benar di masa depan nnti. Semoga ada manfaatnya juga buat teman-teman yg membaca. Semoga hari-hari kita selalu di berkahi oleh Allah SWT. :)

with dr. Hendri B., Sp.OG



Comments

Popular posts from this blog

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus...

Say no to "Uda biasa ko" pada hal-hal yang buruk !

  Tulisan saya didedikasikan untuk pengalaman pribadi saya yang muak dengan orang-orang yang percaya dengan “kebiasaan” hal buruk, yang muak dengan orang-orang malas yang tidak mau keluar dari zona nyamannya, yang kesal dengan diri saya sendiri yang ternyata masih stuck disitu-situ saja. Kebiasaan buruk, seperti buang sampah sembarang, simpan barang sembarangan, atau bahkan tidak mengembalikan sesuatu ke tempat asal adalah hal sepele yang sangat berdampak besar. Kebiasaan seperti ini seharusnya tidak tumbuh di kalangan petugas kesehatan. Mulai dari dokter sampai dengan pahlawan kesehatan yang menurut saya sangaat penting, yaitu cleaning service. Bukankah dalam mewujudkan kesehatan bersama perlu didahului dengan kesehatan individu? Maksud saya disini adalah kepedulian individu terhadap kesehatan itu sendiri.   Saya adalah orang yang percaya bahwa kesehatan diawali dari hal-hal yang bersih. Dalam prinsip aseptic anti septic yang kami lakukan saat melakukan tindakan steril,...

?

Jadi, senin sore, 15 Juni 2015 aku masih ngeliatin foto itu. Masih, di sela-sela waktu kami mengobrol hal yg prognosisnya dubia et bonam (semoga aja bonam). "Semangat hei" kata Fita sama Fifi. "I'm Okay" jawabku, dan memang lagi baik-baik aja, setidaknya saat itu, saat aku memang harus baik-baik aja. Tapi aku gaktau beberapa bulan lagi, atau beberapa tahun lagi waktu aku lihat foto itu, aku bakal tetep baik-baik aja atau enggal. Satu hal yang aku tau banget dari diriku adalah aku bisa mengotrol diriku (baca=perasaan, mood) sekarang, tapi aku ga bisa memastikan aku bisa mengontrol masa depan. Pengertian rumitnya adalah aku bisa mengontrol diriku saat ini pada sesuatu hal yg terjadi padaku dengan keadaan yang memang bisa mendukungku, tapi di saat aku menghadapi hal itu lagi atau cuman sekedar mengingat hal itu di masa depan aku bisa galau tingkat dewa. Jadi, aku bisa mengotrol sekarang, tapi aku ga bisa memastikan aku bisa mengontrol masa depan. Jadi (lagi), mu...