Skip to main content

Aku merindukanmu adik kecil

Hah, well hri ini saya akan curcol.

Rasanya sudah sangat lama saya berada di kota ini, panas, geurah, cuacanya galau, ac nya ga dingin, bikin makan sendiri, dll.

Tadi pagi, wktu iseng2 buka hp yg sebenernya hp adik sy, sy menemukan satu foto yg so sweet banget yaitu foto yang diambil wktu lebaran bulan tahun ini. Waaaaa.. sy sangat merindukan adik kecil saya. Yah, walaupun dia sebenernya udah 15 tahun, tapi di mata sy ditetaplah adik kecil yg kalau tidur masih ingin sy peluk, yg klo menangis suka menyelipkan mukanya diantara leher sy. Yang klo lagi manja, ingin dicium pipinya.

Mungkin, 1 tahun yg lalu sy pun masih sering bertengkar sama dy tapi momen2 memanjakan dy, nyanyi bareng, dan masak bareng tidak bisa saya lupakan. Apalagi dy juga mondok sekarang, jadi sy gak bisa sering2 telpon dy. Saya ingat sabtu kemaren dy telpon sy, kasihan dy bru jatuh gara2 lari2 di sekolahnya. Rasanya saya ingin memeluknya dan mendengarkan keluhan lebih banyak tapi sygnya *lagi dan lagi* rapat memanggil. Oh mama, oh adekku maaf ya klo nelpon alasannya selalu sama yaitu : ada rapat, ada kuliah.

Sungguh, sy sangat merindukan mereka semua. Biasanya abis shalat Isya, sy, mama, adik sy tidur2an di kamar mama sambil curcol. Dan sekarang berada di kontrakan jam 7 aja uda bersyukur banget. Sy rindu suasana makan bareng, pulang sekolah bareng, ketawa bareng, ngobrol bareng ama mama dan adik sy. Baru sekarang sy sadar bahwa senyebelin-nyebelin adik sy secerewet-cerewetnya mama sy, akhirnya sekarang sy merindukan mereka semua. Ingin pulang ke Bandung, tapi.. hah karena kedua orang tua yg sedang berselisih jadi gabisa.

Apalagi, berita dari mama dan papa yang tidak menyenangkan, belum ga jadi dapet laptop baru bikin sy sedikit down eh ga sedikit tapi banyak. Sy benar-benar ingin memeluk adik kecil sy, dek Saraaaaaaaah really miss u so much~~~~~
Maka dari itu, mulai dari sekarang sy bertekad untuk selalu berusaha yg terbaik, biar lulus bloknya kaga ada remed, cepet pulang, dan pulang2 bawa prestasi. Amin.

Dan yang terpenting, Alhamdulillah walaupun rindu ini tidak terobati, walaupun rasa kesepian ini tidak dapat hilang. Sy punya teman-teman dan senior2 hebat di sini, yang karakternya baik semua dan mengajarkan sy cara hidup mandiri.

Oh ya menanggapi kata2 orang yang bilang adek sy cantik, ya memang betul dy lebih cantik dr sy. Tapi.. sy lebih manis dari dy. Hahaha.
Terimakasih keyboard, blogger, dan laptopku yg telah memberika sarana dan prasarana untuk menuliskan ini. Semoga berkah untuk sy. See ya ;)


Comments

Popular posts from this blog

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus...

Say no to "Uda biasa ko" pada hal-hal yang buruk !

  Tulisan saya didedikasikan untuk pengalaman pribadi saya yang muak dengan orang-orang yang percaya dengan “kebiasaan” hal buruk, yang muak dengan orang-orang malas yang tidak mau keluar dari zona nyamannya, yang kesal dengan diri saya sendiri yang ternyata masih stuck disitu-situ saja. Kebiasaan buruk, seperti buang sampah sembarang, simpan barang sembarangan, atau bahkan tidak mengembalikan sesuatu ke tempat asal adalah hal sepele yang sangat berdampak besar. Kebiasaan seperti ini seharusnya tidak tumbuh di kalangan petugas kesehatan. Mulai dari dokter sampai dengan pahlawan kesehatan yang menurut saya sangaat penting, yaitu cleaning service. Bukankah dalam mewujudkan kesehatan bersama perlu didahului dengan kesehatan individu? Maksud saya disini adalah kepedulian individu terhadap kesehatan itu sendiri.   Saya adalah orang yang percaya bahwa kesehatan diawali dari hal-hal yang bersih. Dalam prinsip aseptic anti septic yang kami lakukan saat melakukan tindakan steril,...

?

Jadi, senin sore, 15 Juni 2015 aku masih ngeliatin foto itu. Masih, di sela-sela waktu kami mengobrol hal yg prognosisnya dubia et bonam (semoga aja bonam). "Semangat hei" kata Fita sama Fifi. "I'm Okay" jawabku, dan memang lagi baik-baik aja, setidaknya saat itu, saat aku memang harus baik-baik aja. Tapi aku gaktau beberapa bulan lagi, atau beberapa tahun lagi waktu aku lihat foto itu, aku bakal tetep baik-baik aja atau enggal. Satu hal yang aku tau banget dari diriku adalah aku bisa mengotrol diriku (baca=perasaan, mood) sekarang, tapi aku ga bisa memastikan aku bisa mengontrol masa depan. Pengertian rumitnya adalah aku bisa mengontrol diriku saat ini pada sesuatu hal yg terjadi padaku dengan keadaan yang memang bisa mendukungku, tapi di saat aku menghadapi hal itu lagi atau cuman sekedar mengingat hal itu di masa depan aku bisa galau tingkat dewa. Jadi, aku bisa mengotrol sekarang, tapi aku ga bisa memastikan aku bisa mengontrol masa depan. Jadi (lagi), mu...