Skip to main content

Terealisasikan ! : Ke Jogja naik motor (Part 1)

Assalamu'alaykum blogspotku yang selalu jadi sampah setiap aku pingin menulis cerita yang berkesan (buatku), yang typonya byk ga ketulungan, yg kadangkala kubiarin ampe jamuran dan kutuan...

Tepat 1 minggu lebih 3 hari yang lalu aku dan Fita (iya, siapa lagi? temen yg gilanya 11 12 ama gw, nekatnya 11 12 ama gw, tmn yg kalau diajak bacpackeran gak byk ngeluh) memutuskan untuk pergi ke Jogja dengan motor!!! Yeay ! Wacana naik motor ini sebelumnya tercetus sejak jaman kita semester 1-2 preklinik about 6 thn yll bro... dan baru terealisasikan sekarang. Itu pun spontan, krn tiba2 Fita bilang, "Naik motor aja po?" terus aku langsung teringat dengan wacana-wacana jadul. Spontan aku langsung mengiyakan.. hehehe.. ntah kenapa aku excited kalau merealisasikan wacana, kayak jd point kebanggan buat diri sendiri ketika berencana dan rencananya terealisasikan (terutama wacana nekat, ex yg satu ini)..

Perjalanan otw alias trip aku sama Fita di Jogja ini dimulai dengan kegalauan jadi gak nih naik motor? terus mau tinggal dimana kita? Di detik-detik terakhir ini Fita sempet bilang, "Naik bus aja apa?"; (ya kali fit, udah malem kaga ada) tapi setelah kuyakini lagi akhirnya kita tetep jalan pake motor dan akhirnya kita berangkat jam 08:30an..

Belum berangkat pun jidad kami sudah penuh dengan minyak yaa...

1. Mau tidur di mana kita?
Karena alasan tertentu (yg tidak diijinkan untuk di publish) dan otak hemat perempuan alias sayang duit kalau pesen hotel cuman mau numpang mandi dan nitip tas doang. Akhirnya aku sama Fita sepakat untuk tidak memesan hotel di hari pertama kami menginjakkan kaki di Jogja (10 Mei 2018, dini hari). Karena kita punya beberapa kenalan di Jogja akhirnya kita memutuskan untuk nginep aja di sekre mereka.. Nah, di detik2 terakhir ini sekre yg mau kita tuju tyt susah dihubungin (mungkin mas2nya ini tipe2nya buka wa yg penting doang, yg lain dijwb ntr) akhirnya kita kelimpungan sendiri, sampe mikir kalau tidur di masjid aja ga masalah. Hehehe...

Untung lah kita, Alhamdulillah, hasil sepak sepik ke Mas Azzam (yg kita sayangiiiii <3 ) tersampaikan (begitu pekanya kau wahai mas Azzam, ckckc). Dia dengan baik hati menawarkan kamar untuk kitaaa, huhuhu aku terharu....


2. Ringkasan OTW
karena perjalan otw alhadulillah tak ada rintangan halangan menantang, yang tak jadi masalah dan juga beban pikiran. Aku mau mencoba review berapa lama kita otw (yg kalau Fita liat tulisan ini, bisa bgt di revisi ya brad)
1. Pukul 20:00-21:30 ini kita otw dari pwt sd gombong sejujurnya aku lupa berapa lama kita 1 jam 30 menit atau sampe 2 jam
2. Pukul 21:30-22:30 : makan di salah satu warung di daerah gompong dan naas bagiku tyt aku makan ayam kampungg :-( , btw yg punya warung ini tyt nungguin kita selesei makan krn mrk mau tutup. Sayangnya aku ga peka
3. Pukul 22:30-23:30 : Gombong-Purworejo
4. Pukul 23:30-00:30 : Purworejo-Wates
5. Pukul 00:30-01:30 : Wates - Yogyakarta

3. Bensin
Ini tragedi pertama kita (karena akan ada tragedi-tragedi lainnya), indikator bensin di motor Fita uda kedap-kedip tanda bensinnya uda sekarat. Pas waktu itu kita disekitar ringroad barat , karena dini hari jadi bener-bener sepi pake banget, ada satu pom bensin yang ke detect di google map, kita uda buru-buru ke sana naasnya pombensin yang kita uda bela2in nyebrang tutup :-(( mau gimana lagi kita terus jalan, dalam hati aku berdoa "Ya, Allah semoga bensinnya gak abis, ntr2 klo bensinnya tinggal dikit langsung diisi ya Allah"
Untungnya di daerah kaliurang ada pom bensin yang buka! (bru tahu ada pom bensin yg gak 24 jam)
 note : ini pelajaran buat aku sih, buat isi bensin sebelum habis

4. Mas Azzam dan Mei
Terimakasih om google map karena dirimu kami ketemu mas Azzam di depan masjid :-). Daaaan Alhamdulillah dengan bantuan Allah dan mas Azzam akhirnya kami mendapatkan tempat tingga.
Nah, Mei ini temen baru+teman penyedia suaka buat aku sama Fita, btw tyt kosan Mei ini memang basecamp tempat nginep temen2 dia, jadi persediaan kasur yang bisa dilipet byk, bantal ama boneka2 unyu2 juga banyak.Jadi, bisa di bilang bagaikan tidur di hotel~ ada ac dan toilet pula
Makasih buat Mei yang sudah menampung kita <3, maafkan kita yang bohongin kamu kalau kita angkatan 2014 ya Mei! Kapan-kapan mampir pwt pake motor yaaaps...

 5. Turi-turi Cafe
Setelah hibernasi kurang lebih 4 jam, aku sama Fita diajak ngopi sama mas Azzam dan bang Ikram, ada Mei juga dan tmn2 nya yang percaya kalau kita angkatan 2014 ;-)..
Awalnya aku rada aneh kok tempat ngopi buka pagi-pagi, rada underestimate juga ku pikir tempatnya bakal biasa2 aja dan menu byk yg belum ada. Ternyata aku salah bung! walaupun jalannya masuk daerah tak padat penduduk, tempatnya oke banget buat nongkrong, adem apalagi ada semacam waduk(?) gitu di dekatnya.

lope-lope buat mas Azzam karena uda menyelamatkan kami yang hampir mau tidur di mushola

Diambil dari google. Ini memang pemandangan pertama ketika kita mau ke Turi-Turi Cafe







Manfaat bergorganisasi : selalu akan punya banyak teman baru! Thanks to Humerus karena udah menemani kita


Menu kopinya juga variatif (sayangnya aku lagi gak pingin minum kopi jadi aku nyobain susunya) dan menu cemilannya juga lumayan banyak, akhirnya aku pesen green tea milk nya dan tyt rasanya tidak ece-ece gaes, enak beneran! Kalau disuruh mampir lagi ke sana aku mauuu.. bala-bala alias bakwan sama pisang gorengnya juga enak pake bgt! Gaktau kenapa klo di cafe2 gitu, pisang gorengnya selalu enak..

Ini minuman yang kupesan, saking enaknya diminum dlu baru sadar kalau perlu didokumentasikan

Setelah berpuas-puasan minum sambil ngombrol akhirnya kami balik ke kosan Mei, tentunya bareng Mei, shalat dzuhur sebentar lalu cau ke tujuan kami berikutnya yaitu sekrenya mas Andar, Gappala....

to be cont.....






Comments

Popular posts from this blog

.

 Assalamu'alaikum, Alhamdulillah masih ada waktu walau sedikit untuk menuliskan semua gundah gulana di hati (cielah). Ternyata setelah 1 tahun setelah berada di tempat yang asing, hari-hari terasa lebih cepat berlalu dibandingkan 1 tahun pertama. Aku yang sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar (sapi yang berkeliaran, sampah yang harus dibakar, atau cuaca yg berubah-ubah seperti hatiku yang berubah-ubah). Aku jadi lebih enjoy dan lebih pasrah menangani pasien yang attitudenya membuat sakit hati (gak semuanya ya), menghadapi ketokan-ketokan maut yang bikin kaget, sabar menghadapi perawat atau bidan yang sering miss komunikasi denganku, atau menghadapi orang-orang yang unik. Semuanya menjadi lebih baik lagi setelah aku memutuskan untuk praktek di apotik teman, yang kemudian mengantarkanku mengenal banyak orang yang ternyata asik. Kegiatan-kegiatan IDI juga membuatku lebih bersemangat belajar. Ternyata berkenalan, sharing, dan saling konsul dengan teman sejawat itu bisa menjadi mo

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus sam

Mencoba hidup sehat versi Heidi

 Assalamu'alaikum,  Akhir-akhir ini masyarakat sudah banyak yang sadar dan "mencoba" pola hidup sehat, terutama di daerah perkotaan. Alih-alih ingin sehat, turunnya timbang badan juga merupakan tujuan utama orang-orang mengubah pola hidupnya. Sejak tahun 2018 begitu pindah dari kota belajarku tercintah (Purwokerto) ke Jakarta. Aku mengalami perubahan dratis pola makan, menjadi sangat tidak sehat. Minuman boba, es kopi ala2 kenangan masa lalu yang suram, atau fast food yang tinggal kepeleset dapet membuatku kalap. Dari yang setiap minggu lari sore menjadi setiap minggu minum boba dan makan gorengan, Berat badanku yang masih di angka 50an melonjak dratis ke angka 60an. Sampai-sampai masalah jerawat yang sudah solved tiba-tiba muncul lagi dan muncul berbagai macam alergi kulit lainnya. Antibiotik yang awalnya fine2 aja tiba2 bikin alergi. Sampai pada akhirnya tubuhku memborantak, luka kecil di kaki berubah jadi eksim parah yang menyerang seluruh tubuh, sampai banyak yang men