Salam libur!!
Okay, gak kerasa sudah 2 tahun aku menjadi seorang mahasiswa. Jauh dari tempat tinggal yang dlu, mencari teman, pengalaman, dan pelarajan baru di kota satria, yup Purwokerto. Dua tahun juga aku tidak bertemu dengan teman2 SMA ku di al-ghifari, terutama mereka yang melanjutkan kuliah di Turkey, Wita sama Alfa. Alhamdulillah, h+7 lebaran, kami akhirnya dengan ide kreatif Tria menyempatkan diri untuk bertemu. Ada aku, Alfa, Wita, Syifa, Nimal, Aiai, Ismi, teh Mijeng, Farah adeknya Alfa, dan tentunya yg paling bisa maksa kumpul, Tria Wijayanti.
Ada cerita sedikit malu-maluin waktu ketemu Wita sama Alfa, yap aku ketemu mereka di dpn gramedia, dan kita spontan langsung berpelukan erat ala teletubies, dan rasa-rasanya semua orang di gramed ngeliatin kita. Wajar dong 2 tahun ga ketemu..
Ngomongin soal sahabat, ya mereka ini adalah sahabat-sahabatku selama di SMA, mereka inilah yang dulu berbagi mimpi bersama, saling menasihati dan saling mengingatkan. Sahabat, yah, menurut salah satu dosen ku, jangan mudah mengatakan dia sahabat kmu, karena nanti ada saatnya kalian tidak bersama lagi, dia pergi dan kalau kamu terlalut dalam perasaan "sahabat" kamu akan sedih kehilangannya. orang-orang yang dekat dengan kita saat ini itu, sama halnya dengan kita yang berpapasan sama kereta api, kebetulan dan cuman sekilas. Mungkin itu betul, menurutku ang disebut sama beliau itu adalah teman kerja, seperti teman-teman kita waktu SMA, teman sebangku, teman seorganisasi, teman sekelompok, atau malah teman main doang. Tapi beda dengan sahabat, mungkin bbrp yg pernah baca blogku ini, bakal heran kok asal banget sih sebut sahabat?? yap, mungkin aku terlalu gampang menganggap seseorang menjadi sahabatku.
Well, aku punya alasan tersendiri. Ketika seseorang itu aku anggap sahabat, maka mereka lah yang sering mendengarkan keluh kesahku, yang dengan gampang memarahi ku kalau aku salah, yang selalu memberi nasihat, yang rela waktunya dihabiskan hanya untuk membantu, yang pernah khawatir akan diriku, yang pernah meminta nasihat kepadaku, yang aku bersama dia bisa menjadi diri sendiri, bisa berubah menjadi lebih baik, dan yang mau menerimaku dan diterima oleh ku apa adanya, itulah orang-orang yang aku anggap sebagai sahabat, mereka ini entah sahabat SMA, sahabat kuliah, dengan sikap yang berbeda-beda, suku yang tak sama, prinsip yg terkadang bertentangan, dan hal-hal lain yang tak sama, bersama mereka semua perbedaan ini menjadi kombinasi yang unik. Dengan izin-Nya, kami disatukan dalam sebuah ikatan yang disebut Persahabatan, atau bahkan yg lebih indah Ukhuwah..
Walaupun suatu saat aku diposisi sendiri, tapi semoga dengan mengingat mereka hati dan pikiran ini tidak pernah sunyi.
HDM
dari kiri ke kanan Ismi, Aiai, Nimal, Alfa, Farah, bawah: Syifa, Tria, Heidi, Wita |
Comments
Post a Comment