Skip to main content

.

 Assalamu'alaikum,

Alhamdulillah masih ada waktu walau sedikit untuk menuliskan semua gundah gulana di hati (cielah). Ternyata setelah 1 tahun setelah berada di tempat yang asing, hari-hari terasa lebih cepat berlalu dibandingkan 1 tahun pertama. Aku yang sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar (sapi yang berkeliaran, sampah yang harus dibakar, atau cuaca yg berubah-ubah seperti hatiku yang berubah-ubah).

Aku jadi lebih enjoy dan lebih pasrah menangani pasien yang attitudenya membuat sakit hati (gak semuanya ya), menghadapi ketokan-ketokan maut yang bikin kaget, sabar menghadapi perawat atau bidan yang sering miss komunikasi denganku, atau menghadapi orang-orang yang unik. Semuanya menjadi lebih baik lagi setelah aku memutuskan untuk praktek di apotik teman, yang kemudian mengantarkanku mengenal banyak orang yang ternyata asik.

Kegiatan-kegiatan IDI juga membuatku lebih bersemangat belajar. Ternyata berkenalan, sharing, dan saling konsul dengan teman sejawat itu bisa menjadi mood booster untukku. Ya tentu tidak semuanya bisa diajak bercerita, tapi untungnya ada teman dokter umum yang memang sefrekuensi denganku. Ditambah lagi setelah ada dokter bedah the one and only in Muna Island yang menetap dan sangat welcome untuk dikonsulin membuatku lebih asyik bekerja di sini. Feel like not alone anymore, laah.

Namun aku masih sulit mengontrol suasana hati yang mudah sekali berubah. Aku merasakan ada yang beda dari diriku sekarang dengan diriku yang dulu-dulu. Masih sama-sama pencemas, namun sekarang aku lebih sering merasa blue. Apakah seorang koleris dengan mudah bisa menjadi melankolis? hahaha, I dunno lah


Baru-baru ini aku terinfeksi covid (lagi!), yang membuatku harus isolasi lagi. I took it easy, and I learned to enjoy my sequel covid. Lebih lama di dalam rumah dinas, lebih lama beristirahat, recharge energi, yah dan mengurangi semua energi negatif dan mencoba bersikap bodo amat dengan gossip-gossip yang ada. Ternyata meminimalisasir bertemu dengan orang, mengurangi kontak dengan orang-orang luar bisa membuat suasana hatiku tenang.


Jiwa-jiwa yang tenang



HDM




Comments

Popular posts from this blog

Selamat Ulang Tahun Mama! (Kumpulan foto kurang jelas yang dilakukan bersama-sama)

 13/04/69 Selamat ulang tahun mama sayang, terimakasih telah menjadi wanita paling kuat yang selalu melindungi kakak, terimakasih atas semua perhatian, pengorbanan yang mama kasih. Mama adalah tipe ideal seorang ibu, tegas, penyayang, dan pelukan mama selalu berhasil membuat kakak dan adik tenang. Semoga Allah selalu melindungi, menyayangi, melancarkan rezeki mama, dan memberikan kesehatan selalu kepada mama. Semoga anak-anakmu kelak bisa membanggakanmu, membantumu, menemanimu, di dunia maupun di akhirat kelak Nb :Akhirnya selama bertahun-tahun tidak pernah bisa merayakan pas di hari ulang tahun, tahun ini bisa juga pulang ke Bandung walaupun harus pulang pergi hanya untuk ketemu sama mama.  Anakmu yang senang merantau dan mencintaimu, HDM tebak apakah ada kemiripan diantara kami bertiga? cantiknya mamaku sengaja makan cuman bertiga tidak mengajak pasangan masing-masing anak ibu Mufida yang kedua dan ketiga, keduanya sudah bosan dibilang tidak mirip OOTD edisi ramadhan (headse...

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus...

Setelah 1 Tahun Menjadi Residen

 Ternyata yang sulit itu bukan menjadi paling baik, menjadi si paling ambis atau menjadi si paling rajin Yang sulit itu menjadi si paling biasa-biasa aja, si paling istiqomah Menjadi residen, menjadi mark dalam kehidupanku, ternyata kehidupan yang menurutku sulit selama di Muna Barat tidak jauh lebih berat dari kehidupan residen yang 3 bulan pertama kuhabiskan dengan menangis. Pulang malam, berangkat pagi, tekanan dari senior, tuntutan tim stase, juga tuntutan diri untuk tidak dianggap jelek menjadi makanan sehari-hari. Pernah dicap si tukang jawab atau dibilang lamban. Ada senior yang tampak suka dengan ku, ada juga yang anti dengan ku. Ada yang sabar dan ngajarin, ada yang maunya semuanya selesai tanpa membantu sekali. Ada stase yang menyenangkan seperti delsuite 1A ku, ada stase yang meninggalkan memori buruk, tapi ada stase yang mengalir begitu saja. Ada teman stase yang sangat suportif, menjadi teman menangis, teman menyemangati, saling mengingatkan sholat dan istiqomah sepert...