Assalamu'alaikum,
Akhir-akhir ini masyarakat sudah banyak yang sadar dan "mencoba" pola hidup sehat, terutama di daerah perkotaan. Alih-alih ingin sehat, turunnya timbang badan juga merupakan tujuan utama orang-orang mengubah pola hidupnya.
Sejak tahun 2018 begitu pindah dari kota belajarku tercintah (Purwokerto) ke Jakarta. Aku mengalami perubahan dratis pola makan, menjadi sangat tidak sehat. Minuman boba, es kopi ala2 kenangan masa lalu yang suram, atau fast food yang tinggal kepeleset dapet membuatku kalap. Dari yang setiap minggu lari sore menjadi setiap minggu minum boba dan makan gorengan, Berat badanku yang masih di angka 50an melonjak dratis ke angka 60an. Sampai-sampai masalah jerawat yang sudah solved tiba-tiba muncul lagi dan muncul berbagai macam alergi kulit lainnya. Antibiotik yang awalnya fine2 aja tiba2 bikin alergi. Sampai pada akhirnya tubuhku memborantak, luka kecil di kaki berubah jadi eksim parah yang menyerang seluruh tubuh, sampai banyak yang mengira steven johson. Aku tahu, ada yang salah nih di tubuhku. Setelah drama masuk igd, atau derita berkepanjangan karena bekas eksim yang menyedihkan. Aku tetap bandel dan stay dengan pola hidup ku yang tinggi lemak dan karbo rendah serat, rendah workout, dan tinggi rebahan.
Tahun 2020 setelah aku mempunyai tempat praktek tetap, aku mulai di perkenalkan dengan vegan sama bosku, Bapak Kemal. Awalnya coba-coba aja, karena goals ku waktu itu adalah nurunin BB dan mengontrol jerawat-jerawat nakal. Tapi setelah 1 minggu menjadi vegan (which is ngurangin lemak, karbo dong pasti) tiba-tiba tubuhku jadi lebih ringan, nyeri-nyeri sendi juga berkurang. Padahal aku selalu punya cheating day 1 minggu sekali untuk makan olahan hewani. Berat badan juga berangsur-angsur turun. Dan akhirnya keterusan deh sampai aku pindah ke Sulawesi.
Lanjut lagi nanti....
Cheating day di ancol 1 tahun yll |
Comments
Post a Comment