Skip to main content

Terealisasikan : Hari terakhir yang penuh tragedi



Hari terakhir aku sama Fita di Jogja, kami awali dengan bangun pagi dan pergi berenang cyn~~ (btw, ini aku sampe beli baju renang muslimah loh gaes). Alhamdulillah, momentnya emang pas bangeet sih aku lagi kepingin renang, eh di hotel ada kolam renang <3..

Nah, dimulai dari sinilah tragedi terakhir yang paling menakutkan mulai terjadi. Jadi, saat aku renang, aku sempet pemanasan dlu sedikit, jadi aku berani buat beberapa kali nyebrang dari sisi kolam renang satu ke lainnya, dan entah mengapa aku menikmati renang saat itu.  Sekitar satu jam berenang aku mulai ngerasa mataku buram tapi baru bagian atas nya aja.. kalau aku liat ke depan masih jlas.. Karena ku pikir itu cuman iritasi biasa dan Fita bilang kalau mataku juga merah, akhirnya aku tetap berenang sampai mataku bener-bener buram, lihat hape aja kaya bersinar gtu. Oke, kupikir ini waktunya buat keluar dari kolam renang dan mandi.

Setelah tau mata yang buram ini ga kunjung membaik dalam 1 jam, aku coba searching di google, dan ada satu cerita blogger kalau matanya pernah gtu dan membaik dalam waktu 1 hari, so I think my eyes are ok.. Btw, dengan mata buram kaya gtu aku sama Fita masih sempet maskeran, menikmati teh dan kopi bersama-sama.. Pokoknya semacam Q-Time gitu.. Sampai akhirnya sekitar jam 11 kurang mataku mulai makin burem dan aku makin panik.. kupikir kalau makin burem pasti something happen, aku reflek minta tlg Fita buat peiksa dan kata dia mataku masih baik-baik aja

Fita coba ngevisus aku dan hasilnya OD (mata kanan) 1/60 dan OS (mata kiri) 2/60, artinya mata kananku cuman bisa ngitung jadri orang dari jarak 1 meter, padahal orang normal 60 meter, dan yang kiri cuman 2 meter. Awalnya aku mencoba untuk tidak panik, tapi lama-lama aku makin gakbisa pegang hp, akhirnya aku coba telepon mas Ijal, dan mas Ijal nyuruh cepet2 ke IGD yang ada dr matanya, disitu aku mulai panik. FYI, kalau mata orang uda buram alias buta total, gak bisa disembuhkan dengan apapun, so.. aku takut bgt.. Sampai akhirnya aku bilang ke Fita kalau aku pingin nangis... wkwkwkw, cemen sih kayaknya, cuman aku tkut aja bener2 gakbisa lihat, pendidikanku selama ini akan sia-sia saja bung.. Mamaku pasti sedih...

Ketakutakannya ini beralasan banget karena kami semua mengira buramnya mataku ini karena infeksi kornea alias keratitis amoeba (yg onsetnya cepet bgt) jadi teringat jaman koas mata, salah satu pasien kena infeksi bakteri, susp. pseudomonas dalam 1 malam matanya rusak dan harus diambil.. Karena alasan itu aku sama Fita langsung cepet2 check out, ini aku harus makasih banget sama Fita karena dia pure beres-beres sendiri aku gabisa bantu apa2 kalau pandanganku yang burem... Perjalanan ke RS pun dibumbui dengan hujan abu gaes.. karena merapi abis batuk-batuk.

Selama perjalanan ke RS YAP (rumah sakit khusus mata yang ada di Yogyakarta) aku udah pasrah kalau tiba2 pandanganku bener2 ilang, aku udah ga pingin nangis lagi~ sampai di RS YAP tyt mataku ini gak masuk kriteria gawat darurat mata karena gak berdarah-darah gitu.. Tapi untungnya perawat2 disana ngerti kalau aku harus cepet-cepet sampai akhirnya jalan menuju diperiksa dipermudah (kalau ingat aku jadi malu sendiri). Setelah diperiksa sama dokter ternyata aku emang beneran kena keratitis, dengan lesi/luka yg lumayan dalam.. alhamdulillah, saat itu pandanganku udah mulai jernih, sampai ditetesin obat mata kedua mataku bener2 jernih. 

Setelah menemaniku (Fita emg so sweet bgt) aku sama Fita pisah tujuan. Terus kami ketemua lagi di Malioboro buat cari pesenan batik mas Er.. Yang tyt lumayan susah nyarinya, (kami perempuan yang mencari harga tak terlalu mahal tapi kualitas ok). Setelah berhasilkan menemukan 2 batik yang menurut kita paling ok, pas bgt mas Azzam sama mas Brian ngechat, langsunglah kita makan diajak makan sama mas Azzam, mas Brian juga ikutt waktu itu. Kita makan di daerah angkringan yang kayaknya favorit orang-orang sana, gila macet+penuh gaes.. macam angkringan daerah Paparons kalau di PWT..

Setelah makan-makanna aku sama Fita memutuskan untuk istirahat dulu di rumah bude, gak jadi langsung pulang karena kami berdua uda tepar. Fita sempet takut juga dimarahin sama budeku kalau kita ketahuan naik motor ke Jogja, tapi alhamdulillahnya budeku gak masalah, hehe :-D makasih bude emang paling pengertian...


Dari perjalanan ini aku byk hal yang bisa aku ambil hikmahnya
1. Berorganisasi itu emang sangat penting, apalagi manfaat plus-plusnya dimanapun kamu berada selalu ada org yg bisa dihubungi dan jadi team rescue kamu
2. aku sudah insyaf dari melihat mas-mas ganteng nan berbadan ala Taylor Lautner jaman beken, setelah kejadian mata buram itu
3. di perjalanan ini, aku merasa byk hal yang ada dipikiranku yang gak kuucapin ke Fita dan aku rasa Fita pun begitu, ada satu saat di mana aku merasa kita gak saling percaya satu sama lain.. Tapi kalau kita jalan ngebolang berdua mana mungkin sadar, iya gak sih?
btwm sejauh ini aku selalu merasa Fita bisa menjadi tempat kembali kuu, walau dia terlihat tampak dingin dan cuek di mata org lain, tapi Fita ini sebnernya sabar, mau nolong, mau diajak blak-blakan, dan tentunya dia ini sebenarnya care.. Jadi, untuk perjalanan kali ini, big big big thanks to Ibu Fita, karena tanpa Fita itu gak rame
Terimakasih sama Allah karena, nth bagaimana caranya aku dipertemukan dan berteman baik dengan Fita, semoga suatu saat ini bisa jalan-jalan lagi sama Fita.
4. Gapapa berat yg penting lengkap! Aku gak menyesal harus menenteng satu carrier+day pack buat brg2ku sm Fita, krn Alhamdulillah semua brg lengkap jd ga perlu pinjem ini itu sama org..
5. Keahlian dalam kode2ku dan sepak sepiku harus ditingkatkan dan dilestarikan..

Sekian, semoga Bali brg Fita kesampean

Aamiin






Mata Merah

Bagus sih tapi akunya gak hati2 😂😂

FITA. Our time ceritanya

HEIDI. Mencoba menikmati kopi sambil maskeran, walaupun mata sedang buram

Comments

Popular posts from this blog

Selamat Ulang Tahun Mama! (Kumpulan foto kurang jelas yang dilakukan bersama-sama)

 13/04/69 Selamat ulang tahun mama sayang, terimakasih telah menjadi wanita paling kuat yang selalu melindungi kakak, terimakasih atas semua perhatian, pengorbanan yang mama kasih. Mama adalah tipe ideal seorang ibu, tegas, penyayang, dan pelukan mama selalu berhasil membuat kakak dan adik tenang. Semoga Allah selalu melindungi, menyayangi, melancarkan rezeki mama, dan memberikan kesehatan selalu kepada mama. Semoga anak-anakmu kelak bisa membanggakanmu, membantumu, menemanimu, di dunia maupun di akhirat kelak Nb :Akhirnya selama bertahun-tahun tidak pernah bisa merayakan pas di hari ulang tahun, tahun ini bisa juga pulang ke Bandung walaupun harus pulang pergi hanya untuk ketemu sama mama.  Anakmu yang senang merantau dan mencintaimu, HDM tebak apakah ada kemiripan diantara kami bertiga? cantiknya mamaku sengaja makan cuman bertiga tidak mengajak pasangan masing-masing anak ibu Mufida yang kedua dan ketiga, keduanya sudah bosan dibilang tidak mirip OOTD edisi ramadhan (headse...

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus...

Setelah 1 Tahun Menjadi Residen

 Ternyata yang sulit itu bukan menjadi paling baik, menjadi si paling ambis atau menjadi si paling rajin Yang sulit itu menjadi si paling biasa-biasa aja, si paling istiqomah Menjadi residen, menjadi mark dalam kehidupanku, ternyata kehidupan yang menurutku sulit selama di Muna Barat tidak jauh lebih berat dari kehidupan residen yang 3 bulan pertama kuhabiskan dengan menangis. Pulang malam, berangkat pagi, tekanan dari senior, tuntutan tim stase, juga tuntutan diri untuk tidak dianggap jelek menjadi makanan sehari-hari. Pernah dicap si tukang jawab atau dibilang lamban. Ada senior yang tampak suka dengan ku, ada juga yang anti dengan ku. Ada yang sabar dan ngajarin, ada yang maunya semuanya selesai tanpa membantu sekali. Ada stase yang menyenangkan seperti delsuite 1A ku, ada stase yang meninggalkan memori buruk, tapi ada stase yang mengalir begitu saja. Ada teman stase yang sangat suportif, menjadi teman menangis, teman menyemangati, saling mengingatkan sholat dan istiqomah sepert...