Skip to main content

Di Balik Galau Ikut MUNJAM 2015 atau Enggak

Munas Jamnas!!! What a big event!! sayang sekali kali ini aku gak bisa mengikuti acara tersebut dan memilih tinggal 35 hari bersama org2 asing yang sekarang mulai terasa seperti keluarga. Yah, karena alasan klasik, mama yang pingin anaknya lekas KKN dan di wisuda! hssh..

Di balik rasa bimbang nan membingungkan antara KKN yang berarti menambah hari-hari mengejar SEMHAS dan wisuda, menyelesaikan sks KKN, ngikutin kata-kata mama, dan mencegah terjadinya kekecewaan dari teman KKN yang sudah terlanjur nongki2, atau memilih untuk mengundurkan diri dari KKN, berarti punya waktu liburan lebih lama, bisa dibuat bikin skripsi, bisa ikut MUNJAM dan gangguin Fita dan mas Er ke Argopuro.

Tapi, setelah merayu-rayu, menimbang-nimbang, dan mencari-cari jawaban dari segala kegalauan ini, akhirnya aku memutuskan untuk tetap ikut KKN, and then it's a right choice! Allah Maha Besar dan Maha memberikan Petunjuk, entah kenapa semua accident yang actually so shocked me, bisa diminimalizir darri bertambah buruknya keadaan dengan aku ikut KKN. Tapi sayang juga sih ga ikut MUNJAM acara nasional cuy, ajang brtemu ama semua anggota PTBMMKI siapa tau ketemu jodoh #eh. Sayang banget deh beneran gakbisa ketemu mas Azzam, mas Vandhy, Jeff, ama nemenin bung Fita, maap ya bung aku harus membiarkanmu sendirian, hiks :-(

Entah kenapa liburan kali ini, it's so unpredictable, uncommon, ah pokoknya rada weird juga akibat kejadian apes beruntun dan hal-hal yang mengharuskan aku bolak-balik majenang-pwt, banyangin klo bdg-pwt?? bisa ludes kantong bulananku!

Banyak hal-hal yang bikin shock dan juga ya lacrimasi juga deh si gue. Mulai dari anjloknya nilai akademik, ribetnya ngurusin perbaikan, sampai dana UKM yang dibabat abis-abisan, rasanya pengen lari aja ke Belanda, cari bule islam terus diajak nikah (Ngawur!). Untung nya selama di KKN ini, ada banyak hikmah yang aku dapetin, mulai dari belajar sabar hadepin orang yang ngeluh terus, belajar bersih-bersih rumah sama kamar yg dipake barengan (fyi, aku orangnya kalau barang  punya sendiri di apik2in tapi kalau dipake bareng, c/ kamar tidur buat barengan pasti a pernah ta beresin, belajar pake kerudung seharian ec tinggal ama cwo2, belajar bangun malem biar bebas ngapa2in (HAHAHA) dan yang terpenting belajar banyak ilmu kesehatan mulai dari psikiatri ampe penyakit2 endemik di Indonesia lainnya, kaya DB ama typus.

Pernah suatu hari, pagi-pagi dicari bu Kadus buat ngelihat ibu hamil yg katanya sakit, aduh aku mumet itu sebenernya bingung mau ngapain. Ibu hamil cuuy!!! klo mau ngasih terapi atau px kan harus perhatiin bayi dikandungan si ibu. Yah, akhirnya aku bermodal ngasih nasehat dkit2, sama dengerin curhatan ibu hamil tsb. Lucunya, mereka nanya bayar berapa? What a joke! Ya kali aku bermodal gini aja dibayar, jgn sampe deh aku jadi the next mata duitan dokter (Naudzubillah).

Di posko, aku juga berhadapan ama anak2 yang alhamdulillahnya ngerti keadaan gue, yang harus bolak-balik ampe pingin nangis (SUMPAH!). Anak-anaknya juga beragam, bahkan ada yang lagi galau. Belum lagi, crashan ama tetangga sebelah alias kelompok B~

Hmm, so it's so many things I can't describe here, it's too shocked me and yap gimme things to learn, things to think. Dan satu pelajaran yang dapat aku ambil dan harus aku camkan sama orang2 lain, Hei dokter itu manusia biasa, dia bisa salah, dia bisa lupa, dia bisa lelah, dia bisa sakit, dan dia juga punya hati nurani yang dicurahkan untuk pasiennya.. Semoga Allah melindungi hatiku dari godaan dunia. Aamiin

anak KKN



Hey


Comments

Popular posts from this blog

.

 Assalamu'alaikum, Alhamdulillah masih ada waktu walau sedikit untuk menuliskan semua gundah gulana di hati (cielah). Ternyata setelah 1 tahun setelah berada di tempat yang asing, hari-hari terasa lebih cepat berlalu dibandingkan 1 tahun pertama. Aku yang sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar (sapi yang berkeliaran, sampah yang harus dibakar, atau cuaca yg berubah-ubah seperti hatiku yang berubah-ubah). Aku jadi lebih enjoy dan lebih pasrah menangani pasien yang attitudenya membuat sakit hati (gak semuanya ya), menghadapi ketokan-ketokan maut yang bikin kaget, sabar menghadapi perawat atau bidan yang sering miss komunikasi denganku, atau menghadapi orang-orang yang unik. Semuanya menjadi lebih baik lagi setelah aku memutuskan untuk praktek di apotik teman, yang kemudian mengantarkanku mengenal banyak orang yang ternyata asik. Kegiatan-kegiatan IDI juga membuatku lebih bersemangat belajar. Ternyata berkenalan, sharing, dan saling konsul dengan teman sejawat itu bisa menjadi mo

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus sam

Mencoba hidup sehat versi Heidi

 Assalamu'alaikum,  Akhir-akhir ini masyarakat sudah banyak yang sadar dan "mencoba" pola hidup sehat, terutama di daerah perkotaan. Alih-alih ingin sehat, turunnya timbang badan juga merupakan tujuan utama orang-orang mengubah pola hidupnya. Sejak tahun 2018 begitu pindah dari kota belajarku tercintah (Purwokerto) ke Jakarta. Aku mengalami perubahan dratis pola makan, menjadi sangat tidak sehat. Minuman boba, es kopi ala2 kenangan masa lalu yang suram, atau fast food yang tinggal kepeleset dapet membuatku kalap. Dari yang setiap minggu lari sore menjadi setiap minggu minum boba dan makan gorengan, Berat badanku yang masih di angka 50an melonjak dratis ke angka 60an. Sampai-sampai masalah jerawat yang sudah solved tiba-tiba muncul lagi dan muncul berbagai macam alergi kulit lainnya. Antibiotik yang awalnya fine2 aja tiba2 bikin alergi. Sampai pada akhirnya tubuhku memborantak, luka kecil di kaki berubah jadi eksim parah yang menyerang seluruh tubuh, sampai banyak yang men