Sekarang aku ngerti, kenapa di luar sana masih banyak dokter yang rela ga digaji, yang rela masuk ke pelosokan yang rela berpanas2an, makan seadanya karena mengikuti kegiatan sosial atau rela menghabiskan waktunya di rumah sakit dengan tulus.. Malam itu, sabtu malam sebelum osce digest dimulai, aku dan Fifi duduk berdua kayak orang ilang di antara anak Wikupala dan anak sma-mahasiswa yang ikuta acara lomba lintas alam Wikupala. Saat itu kami yang bertugas sebagai tim medis ikut TM dengan para peserta lomba itu. Di sana aku memberikan sedikit sosialisasi kepada para peserta, biar galupa makan, bawa obat pribadi, sama mencacat semua RPDnya. Sehabis TM selesai aku dan Fifi memutuskan untuk tinggal di ruangan itu sambil menunggu senior kami, mas Khoirur Rijal (aka mas Ijal), tiba-tiba dateng seorang panitia yang bilang klo ada peserta yang sakit. Spontan aku sama Fifi sama-sama syok, karena kami sama-sama punya pengalaman yang bisa dibilang masih sedikit banget dalam menangi pasie...
Sudut pandang, pikiran, dan cerita dari seorang perempuan yang banyak mimpi. Sedang meraih cita-cita menjadi dokter yang bermanfaat bagi orang-orang disekitarnya