Skip to main content

When somebody said, "You're too long be single"

Well, udah lama banget rasanya ga nyentuh keyboard buat menulis beberapa tulisan yang keluar dari tangan seorang gadis bernama, Heidi. Bukan sibuk, tapi mungkin memang manus yang terlalu malas mengetik, dan cerebral yang terlalu malas berfikir. 

oke, Berhubung digest sudah tiba, dan masa di mana tidur wajib dikurangi, praktikum 2 kali setiap hari, dan hari sabtu adalah hari terindah. Mumpung digest masih awal minggu, rasanya sayang kalau otak dibiarkan bermalas2an gak mengeluarkan satupun tulisan selama 2 bulan terakhir.

Bermulai dari suatu malam sebelum ident, aku, Fita, Billy, Ayu, Dewi belajar bareng di sekre, ditemani dengan kakak-kakak osi kami mas Hakim dan mas Ijal. Mungkin karena, Billy dan Fita yang uda bosen kebanyakan belajar, mereka asyik2an nnton video ala instagram bersama mas Hakim dan mas Ijal. Awalnya sih, itu gak mengangguku sama sekali. Sampai pada akhirnya, mereka menemukan satu video entah dari siapa yang lagunya, katanya sih, aku banget. Dan tau lagu itu apa?? 
Sudah terlalu lama sendiri, sudah terlalu lama ku asyik sendiri, tiada satu yang menemani, rasanyaa..
Asem!! sejones aku kah itu? Maksudku apakah orang yang single itu harus jones? Sebenernya aku ga ngerti kenapa mereka meletakkan tahta kejonesan anak osi di aku? Apakah aku terlihat selalu sendiri? Well, ada Rima, Fita, Billy, Ayu, dan lain-lain tuh yang nemenin.

Aku gak lagi membela diri atau lagi lari dari kenyataan. Single ga single itu kan keputusan orang, atau mungkin karena dikira gak laku? Hmm.. aku rasa orang sejelek dan secacat apapun pasti ada yang suka kok. Jadi, aku atau siapapun itu yang single konginetal alias dari lahir ga perlu cepet2 cari pasangan cuman gara-gara gengsi liat temen yang udah pada punya pacar, atau mungkin gengsi gara-gara dibilang gak laku.
Yah.. menurutku gausah sampai segitunya, biasa aja keles.

Menurutku, mencari pasangan itu bukan kayak asal pilih orang yang kita gebet atau mungkin temen2 kita sendiri. Berhubung aku punya pemikiran yang kolot soal pasangan, aku rasa di umur yang uda menginjak 20 tahun ini, cari pasangan bukan cuman sekedar cari temen buat malimingan, double date, atau buat sekedar diajak jalan. Yah tapi gak berarti cari pasangan langsung nikah. Maksudku, mungkin udah saatnya mencari, tapi cari yang kayak gimana? Kalau ditanya kriteria aku masih bingung, buatku itu bukan sesuatu yang bisa dijadiin patokan, karena dalam kenyataan kadang org2 juga ga dapet kriteria pasangan yang diinginkan..

Hmm.. mungkin memang aku masih terlalu kecil kalo ngomongin kriteria yang nantinya bakal kita sandingin dipelaminan. Tapi, coba gimana kalau orang yang sekarang atau nnti jadi pasangan kita, dari awal kita uda ngerasa ga srek, tapi kita tetep pertahanin, dan pada akhirnya kita merasa terlalu tua untuk mencari lagi atau terlalu sayang untuk mutusin, dan pada akhirnya nikah, terus ga berjalan dengan baik?? Mungkin banget terjadi kan? dan well emg banyak kejadian kayak gitu. Makanya, mencari pasangan itu ga segampang mencari baju di moro. Perlu ada pertimbangan, bukan cuman sekarang tapi juga gimana kedepannya. Kriteria itu yah mungkin perlu, tapi dari pengalaman curcol teman2, aku dapet satu kesimpulan, kalau
Laki-laki yang baik, untuk perempuan yang baik, dan sebaliknya
Perempuan yang baik, untuk laki-laki yang baik, dan sebaliknya
Bukan berarti kita harus jadi baik banget untuk dapetin yang baik, tapi.. mencari yang sesuai yang pas buat kita, gak berarti sepadan, sama status atau pekerjaan. Tapi, yang sesuai yang bisa mengarahkan ke arah yang baik tapi dengan cara yang sesuai buat kita. Tapi bukan yang usztad banget. Dan juga tetep bisa diajak hangout, jalan-jalan, menggila bersama tapi bukan juga orang yang melupakan Tuhan. 

Menghubungkan kata-kata yang di atas tadi, kalau memang kita pingin yang baik, maka jadilah atau cobalah untuk menjadi baik. Dan memang seharusnya kita mencoba menjadi lebih baik setiap harinya (aku piye ya? kok kayaknya masih belum baik2?), at least mencoba untuk memantaskan diri untuk si dia dia dia perlu, biar nntinya bisa saling mengimbangi. Siapun itu nantinya, semoga aja kita mendapatkan pasangan yang terbaik yang sesuai dengan kita, sekali lagi bukan status, tapi keseluruhan.

Alah berat banget bahasanku..
Waisak


Yang sangat menyayangi mama dan papa


Comments

Popular posts from this blog

Selamat Ulang Tahun Mama! (Kumpulan foto kurang jelas yang dilakukan bersama-sama)

 13/04/69 Selamat ulang tahun mama sayang, terimakasih telah menjadi wanita paling kuat yang selalu melindungi kakak, terimakasih atas semua perhatian, pengorbanan yang mama kasih. Mama adalah tipe ideal seorang ibu, tegas, penyayang, dan pelukan mama selalu berhasil membuat kakak dan adik tenang. Semoga Allah selalu melindungi, menyayangi, melancarkan rezeki mama, dan memberikan kesehatan selalu kepada mama. Semoga anak-anakmu kelak bisa membanggakanmu, membantumu, menemanimu, di dunia maupun di akhirat kelak Nb :Akhirnya selama bertahun-tahun tidak pernah bisa merayakan pas di hari ulang tahun, tahun ini bisa juga pulang ke Bandung walaupun harus pulang pergi hanya untuk ketemu sama mama.  Anakmu yang senang merantau dan mencintaimu, HDM tebak apakah ada kemiripan diantara kami bertiga? cantiknya mamaku sengaja makan cuman bertiga tidak mengajak pasangan masing-masing anak ibu Mufida yang kedua dan ketiga, keduanya sudah bosan dibilang tidak mirip OOTD edisi ramadhan (headse...

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus...

Setelah 1 Tahun Menjadi Residen

 Ternyata yang sulit itu bukan menjadi paling baik, menjadi si paling ambis atau menjadi si paling rajin Yang sulit itu menjadi si paling biasa-biasa aja, si paling istiqomah Menjadi residen, menjadi mark dalam kehidupanku, ternyata kehidupan yang menurutku sulit selama di Muna Barat tidak jauh lebih berat dari kehidupan residen yang 3 bulan pertama kuhabiskan dengan menangis. Pulang malam, berangkat pagi, tekanan dari senior, tuntutan tim stase, juga tuntutan diri untuk tidak dianggap jelek menjadi makanan sehari-hari. Pernah dicap si tukang jawab atau dibilang lamban. Ada senior yang tampak suka dengan ku, ada juga yang anti dengan ku. Ada yang sabar dan ngajarin, ada yang maunya semuanya selesai tanpa membantu sekali. Ada stase yang menyenangkan seperti delsuite 1A ku, ada stase yang meninggalkan memori buruk, tapi ada stase yang mengalir begitu saja. Ada teman stase yang sangat suportif, menjadi teman menangis, teman menyemangati, saling mengingatkan sholat dan istiqomah sepert...