Skip to main content

Tahun 2012

Bismillah, lama saya tidak muncul di blog ini. Sebenarnya setelah saya membaca sekilas salah satu artikel  tentang ngeblog di sana dijelaskan bahwa ngeblog itu memperluas wawasan dan skill menulis kita, nah karena itu, saya memcoba untuk aktif ngeblog lagi..
Oke, kali ini saya mau bercerita.
Tadi, sehabis shalat tarawih ama mama, mama bilang, "Kak, rezeki itu bukan cuman uang lihat teman2mu yang ngasih kamu kado, itu juga rezeki." Yap, saya langsung sadar di tahun ini tepatnya di bulan ini saya sudah diberi banyak rahmat dan rezeki sama Allah. Dari mulai teman yang baik, orang tua yang mendukung sepenuhnya keingininan saya, pasti PTN yang diinginkan, dan mendapatkan kado special dari teman2 saya.

Dan kali ini saya ingin mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang selama 2012 ini menghiasi hidup saya.
Untuk teman tercinta saya, Tria Wijayanti yang kehadirannya dulu tak pernah saya sadari, tapi sekarang dia adalah salah satu orang yang berpengaruh bagi saya. Dulu sebenarnya saya pernah dibuat menangis olehnya karena itu saya menjauh dari dia karena saya tipe orang yang tidak suka berdekatan dengan orang yang pernah mengalahkan saya, membuat saya menangis bisa diartikan mengalahkan saya. Tapi, semenjak kelas 12 terutama tahun ini, Tria dia selalu menemeni saya, dan saya pikir dialah orang yang paling mengerti keadaan saya, yang tahu jelek baiknya saya yang tahu sifat kekanakan saya atau sifat dewasa saya. Jika dulu  ketika saya sakit teman2 meng-sms saya cepat sembuh, tapi dia bahkan meng-sms saya lebih dari 1 ya mendoakan saya ya mengingatkan saya minum obat, dia membuat saya tahu bahwa ada satu orang sahabat di dunia ini yang benar-benar sayang sama saya. Dan pada saat ulang tahun saya, dia memberikan kado istimewa buat saya, kado yang saya membayangkannya saja tidak pernah. Ah, Tria Wijayanti terimakasih atas semua perhatiannya yang anda berikan ke saya, nasihat, dan doa. Semoga suatu saat nanti kita bisa membangun rumah sakit bersama, anda nikah sama dokter, saya juga nikah sama dokter. Amin.

Alfa, Nur AlFaizah, alfaaku sayang sahabat yang telah mengantarkanku ke gubuk di pojok itu, walaupun kecil, berada di pojok, tapi di situ saya bisa menemukan udara sejuk seorang muslimah, hidup beradaptasi bersama orang yang tidak pernah membenarkan perilaku saya yang salah, yang menasihati saya dengan cara yang lembut, yang mengajak saya ke sebuah perkumpulan kecil nan indah yaitu mentoring, di mana semua kejelekan dan keburukan saya kalian tutupi, kalian terima, dan kalian ubah. Alfa, my classmate terimakasih sudah menemani hari-hariku di XII IPA3, berharap suatu saat nanti kita bisa duduk sebagai kepercayaan pressiden yaitu menjadi Menteri Pendidikan dan Menteri Kesehatan.

Syifa, Wita, Ismi, Aiai, Dinni. Sahabatku yang 4 ini, mereka tidak kalah istimewa dengan Tria dan Alfa. Kedewesaan Syifa dan Wita yang membuat saya nyaman berada di gubuk suci itu gubuk yang biasa kami panggi Masjid Al-Ghifari, nasihat lembut kalian, pengertian kalian, dan segala bantuan kalian. 
Aiai, sahabat yang sangat mirip denganku, kau memberikan nuansa yang berbeda di tempat itu, masih ingat waktu kita pergi fitness bersama? Saya dan anda sama-sama ingin keren, dan itu yang saya kagumi dari anda. Kau selalu berfikir bahwa saya orang yang konsisten, tidak gampang terpengaruh, dan tegas. Ah, Aiai mungkin itu tidak sepenuhnya betul tapi kata-katamu InsyaAllah menjadi doa dan membuatku seperti itu. Amin.
Ismi,  salah satu contoh akhwat keibu-ibuan yang selalu siap sedia mendengarkan ocehanku, tertawa ketika saya mengaring, dan siap menunggui saya ketika saya ketiduran di angkot. Dan satu-satunya akhwat yang pernah memberikan saya bekal makanan. Ismi yang akhwat banget, semoga suatu saat nnti anakku bisa diajarkan matematika olehmu, menjadikanmu ibu bagi anakku di sekolah di masa depan nnti.
Dinni, akhwat yang paling keren. Terimakasih atas semua kecerian dan senyumam manis yang pernah kau berikan untukku. Yang bisa membuatku tegar, ketika aku dalam keadaan sedih. Juga foto yang kau beri, salah satu hadiah ulang tahun saya yang terindah.

Mama dan juga Papa yang keberadaan menemaniku sejak saya masih kecil, yg tidak kenal lelah demi menghidupiku, yang menyayangiku di waktu kecil. Terutama mama, yang selalu ada yang selalu memberikan aku nasihat, dan yang saat ini hanya engkaulah yang tau apa yang baik untukku.

Dan Allah SWT, yang sejak hamba lahir engkau memberikan bermilyaran nikmat kepadaku.
Wahai Tuhanku, terimakasih telah memberikan banyak rezeki pada hambamu ini.
Subhanallah, Alhamdulillah, Allah Akbar!

Wasalamu'alaikum wrwb,
hdm
Heidi Dewi Mutia
Medicine at UNSOED

Comments

Popular posts from this blog

Mencoba hidup sehat versi Heidi 2

Setelah 1 tahun menjadi vegan dengan cheating day ku sehari setiap minggu. Aku akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi manusia omnivora, alasannya karena ditempat ku tinggal sekarang, jenis sayuran sangat terbatas dan sulit untukku memenuhi kebutuhan gizi ku. Anyways aku akan tulis tentang beberapa penelitian mengenai vegetarian di next tulisan blog ku. Oiya, vegetarian dan vegan itu beda ya. Vegetarian adalah hanya makanan sayur (plant-based) dan tidak makan hewani, contoh daging ayam, sapi, ikan tapi masih mengonsumsi makanan-makanan yang asalnya dari hewani, contoh telur, susu, keju, madu. Nah kalau vegan tidak mengonmsi makanan jenis apapun yang berasal dari hewani. Kesimpulanya vegan hanya makan sayur dan buah-buahnya saja.  Kalau aku sendiri pengalaman jadi vegan itu benar-benar mendetok tubuhku. Nafsu makan sama makan-makanan receh pun berkurang dratis setelah memutuskan jadi vegan. Tapi, berat badan bukan lagi jadi tujuan utama. Karena kalau fokus sama BB kita hanya fokus...

Say no to "Uda biasa ko" pada hal-hal yang buruk !

  Tulisan saya didedikasikan untuk pengalaman pribadi saya yang muak dengan orang-orang yang percaya dengan “kebiasaan” hal buruk, yang muak dengan orang-orang malas yang tidak mau keluar dari zona nyamannya, yang kesal dengan diri saya sendiri yang ternyata masih stuck disitu-situ saja. Kebiasaan buruk, seperti buang sampah sembarang, simpan barang sembarangan, atau bahkan tidak mengembalikan sesuatu ke tempat asal adalah hal sepele yang sangat berdampak besar. Kebiasaan seperti ini seharusnya tidak tumbuh di kalangan petugas kesehatan. Mulai dari dokter sampai dengan pahlawan kesehatan yang menurut saya sangaat penting, yaitu cleaning service. Bukankah dalam mewujudkan kesehatan bersama perlu didahului dengan kesehatan individu? Maksud saya disini adalah kepedulian individu terhadap kesehatan itu sendiri.   Saya adalah orang yang percaya bahwa kesehatan diawali dari hal-hal yang bersih. Dalam prinsip aseptic anti septic yang kami lakukan saat melakukan tindakan steril,...

?

Jadi, senin sore, 15 Juni 2015 aku masih ngeliatin foto itu. Masih, di sela-sela waktu kami mengobrol hal yg prognosisnya dubia et bonam (semoga aja bonam). "Semangat hei" kata Fita sama Fifi. "I'm Okay" jawabku, dan memang lagi baik-baik aja, setidaknya saat itu, saat aku memang harus baik-baik aja. Tapi aku gaktau beberapa bulan lagi, atau beberapa tahun lagi waktu aku lihat foto itu, aku bakal tetep baik-baik aja atau enggal. Satu hal yang aku tau banget dari diriku adalah aku bisa mengotrol diriku (baca=perasaan, mood) sekarang, tapi aku ga bisa memastikan aku bisa mengontrol masa depan. Pengertian rumitnya adalah aku bisa mengontrol diriku saat ini pada sesuatu hal yg terjadi padaku dengan keadaan yang memang bisa mendukungku, tapi di saat aku menghadapi hal itu lagi atau cuman sekedar mengingat hal itu di masa depan aku bisa galau tingkat dewa. Jadi, aku bisa mengotrol sekarang, tapi aku ga bisa memastikan aku bisa mengontrol masa depan. Jadi (lagi), mu...